Matawanita.com Apa yang kamu dengar tentang salon Jepang? mungkin tak ada bedanya dengan di daerah lain. Namun, ada seorang warga negara Amerika Serikat, Nickelle Tilley pada bulan Mei 2022, bersama keluarganya pindah ke negeri Samurai itu.
Suaminya merupakan perwira di Korps Marinir, menerima perintah untuk pindah dari North Carolina ke Okinawa, salah satu dari 47 prefektur di Jepang yang menjadi rumah dari 18.000 Marinir dan pelaut.
Pulau Okinawa, merupakan pulau terbesar dari lebih dari 150 pulau di prefektur ini, kadang-kadang disebut sebagai “Hawaii-nya Jepang.” Pulau ini terletak sekitar 400 mil di sebelah selatan daratan utama.
Setelah menetap, Niclelle memutuskan untuk meluangkan waktu untuk relaksasi. Ia bersama temannya memuji sebuah salon lokal, Cocok Spa. Jadi, dirinya membuat janji untuk pedikur dan dapat mengonfirmasi bahwa salon yang tengah hype itu benar adanya.
Menurut Nickelle, salon itu cocok untuk kalangan penduduk lokal dan ekspatriat, lantas dirinya membuat janji temu melalui sebuah situs web milik salon.
“Saya tidak bisa berbahasa Jepang, tetapi kendala bahasa sama sekali tidak menjadi masalah. Spa ini memiliki banyak klien dari Amerika, jadi ada terjemahan bahasa Inggris di situs web, papan nama, dan iPad. Ada juga karyawan yang bisa berbahasa Inggris di resepsionis untuk menjawab pertanyaan saya,” ujarnya seperti dikutip dari Insider.
Ketika tiba, Nickelle melakukan check-in menggunakan iPad dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, yang merupakan bagian dari protokol keamanan COVID-19 di spa tersebut.
Salon Jepang Menyediakan makanan ringan dan minuman gratis
Di ruang tunggu, Nickelle bisa menikmati camilan gratis. Harga setiap layanan spa sudah termasuk akses ke mesin es krim dan bar minuman yang berisi soda, kopi, dan teh.
Bahkan ketika antre, wanita itu tidak keberatan menyeruput soda nanas dan menikmati es krim. Menurutnya, para staf di sana sangat menghargai waktu.
Seorang anggota staf, akhirnya mengantarkan Nickelle ke tempat duduk tepat waktu, dan ia tidak pernah khawatir akan ada orang lain yang mengambil tempat duduknya, seperti yang pernah terjadi ketika dirinya berada di Amerika Serikat.
Sejak pindah ke Jepang, Nickelle sangat mengagumi budaya Jepang yang sangat menjaga kebersihan. “Saya sangat menghargai hal itu ketika saya masuk ke salon, yang bisa menjadi sarang bakteri,”tambahnya.
Pelayanan Salon Jepang Ramah Beda dengan di Amerika Serikat
Ketika disela-sela setiap pertemuan, ia melihat para petugas membersihkan kursi yang digunakan dengan mengelapnya dari atas ke bawah. Sebagai orang tua, wanita itu sangat senang melihat adanya area bermain anak dan layanan ramah anak di menu spa.
“Saya sangat terkesan dengan upaya salon ini untuk mengakomodasi para orang tua. Ada area khusus untuk anak-anak, serta pedikur ramah anak pada menu spa,” katanya.
Sebelum datang ke tempat spa itu, Nickelle tidak pernah mendapatkan pedikur di kursi malas. Bahkan saat ini ia takut untuk kembali ke kursi pijat, dulu di Amerika Serikat begitu banyak yang menyodok, hingga mendorong memperebutkan kursi itu.
Setelah saya merasa nyaman di kursi yang empuk, staf menawarinya selimut untuk menghangatkan badan dan melindungi pakaian saya dari minyak pijat. Terlihat setiap kursi dilengkapi dengan iPad sendiri sehingga pelanggan dapat melihat-lihat pilihan desain dan kuteks.
Setiap kursi pedikur dilengkapi dengan iPad-nya sendiri yang menampilkan semua pilihan desain salon. Nickelle sedikit cemas dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan di spa, jadi pengaturan ini sangat cocok untuknya.
Bahkan dirinya tidak perlu menunggu orang di sebelahnya selesai menggunakan cincin plastik sampel cat kuku dan kemudian terburu-buru mengambil keputusan. Dengan memiliki iPad sendiri, ia dapat menggunakan waktu yang dibutuhkan.
Sebelum memulai pedikur, Aika, teknisi kuku, memberikan sebuah menu kertas terpisah. Menu tersebut merinci berbagai pedikur yang menggunakan minyak dan teknik pemijatan untuk menargetkan kebutuhan tertentu.
Sebagai contoh, menu tersebut mengatakan bahwa pedikur Woody dapat mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, dan memasarkan pedikur Citrus sebagai pedikur yang baik untuk melancarkan peredaran darah. Saya memilih pedikur Floral, yang menurut menu dapat meredakan nyeri haid dan pramenstruasi serta stres.
Pada kesempatan itu, Nickelle tidak begitu yakin dengan alasan di balik setiap penawaran atau apakah jenis pedikur yang dipilih dapat meredakan stres atau rasa sakit, tetapi aromanya sangat enak.
Aika pun menempatkan kaki di bak terpisah untuk berendam. Nickelle lebih suka pengaturan ini daripada kursi pedikur tradisional, yang memiliki tempat perendaman built-in.
Ember yang bersih terasa jauh lebih higienis, karena kursi pedikur dapat mengandung berbagai macam bakteri dan menyebabkan infeksi kulit jika tidak dibersihkan dengan benar.
Selain itu, di salon Cokok spa itu, pelanggan dapat memesan burger, burrito, kari potongan daging ayam, dan banyak lagi dengan harga mulai dari $5 hingga $11. Mereka yang memesan dari menu dapat meminta makanan mereka diantarkan atau makan di luar setelah sesi mereka berakhir.
Menurut pengalaman Nickelle, layanan pelanggan dianggap sangat serius di Jepang. Orang-orang di industri jasa cenderung bekerja lebih keras untuk memastikan pelanggan mereka merasa nyaman dan puas.
“Suasananya sangat profesional, dan para staf memberikan banyak perhatian kepada setiap klien. Saya tidak pernah merasa menjadi beban, dan saya juga tidak terburu-buru dalam melakukan janji temu,”tuturnya.
Salon Jepang Tak Terlupakan
Merasakan pengalaman yang berbeda, Nickelle menilai tidak ada pedikur yang begitu istimewa di Jepang apabila dibandingkan dengan Amerika Serikat.
“Saya telah mengunjungi salon-salon di delapan negara bagian Amerika di mana saya tinggal, dan tidak ada satupun yang bisa menyamai pengalaman yang saya dapatkan di Okinawa,” jelasnya.
Di Amerika Serikat, Nickelle ragu-ragu untuk berbicara karena khawatir teknisi kuku akan menghela napas atau memalingkan muka atas permintaannya. Sering kali, layanan di negeri Paman Sam terasa sangat terburu-buru.
“Ketika saya kembali ke Amerika dan duduk di kursi pedikur yang memijat punggung saya, saya akan merindukan Jepang, di mana saya bisa duduk bersantai di kursi malas dan menyesap soda nanas gratis,” pungkasnya.