Matawanita.net – Banyak wanita menggunakan kuteks atau cat pewarna kuku agar bisa menambah rasa percaya diri, namun, pilihan jenis kuteks vegan lebih baik bagi kesehatan kuku, seperti kata Brand Manager INGLOT Cosmetics Indonesia, Anitalia.
Kuteks vegan merupakan kuteks yang tidak mengandung bahan-bahan dari hewan atau turunannya. Biasanya, kuteks konvensional mengandung bahan-bahan seperti karmine (pigmen merah yang diekstraksi dari serangga), keratin (protein dalam rambut dan kuku binatang), atau guanine (bahan pearly yang diekstraksi dari sisik ikan).
Kuteks vegan biasanya dibuat dengan bahan-bahan alami atau sintetis, seperti pigmen tanaman, mineral, atau serat serat alami seperti kapas atau serat jagung. Selain itu, kuteks vegan juga tidak diuji pada hewan.
Kuteks vegan semakin populer karena banyak orang yang ingin mengurangi atau menghindari konsumsi produk-produk yang mengandung bahan-bahan hewani karena alasan kesehatan atau etika.
Selain itu, kuteks vegan juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan-bahan dari hewan yang biasanya dihasilkan dengan cara yang merusak lingkungan.
“Permintaan pasar terhadap produk kuku sangat besar, namun kuku kita juga butuh perawatan, bila pakai kuteks secara terus-menerus kuku bisa rusak. Untuk itu pilih produk breathable dan kuteks vegan lebih baik untuk kesehatan kuku,” kata Anitalia di Jakarta.
Sebelum ke kuteks vegan sebaiknya kita harus mengetahui apa itu pewarna kuku.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kuteks dapat bervariasi tergantung pada merek dan jenis kuteks yang diproduksi. Namun, beberapa bahan umum yang digunakan dalam pembuatan kuteks antara lain:
- Resin: Resin adalah bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan kuteks. Bahan ini berfungsi untuk membantu kuteks melekat pada kuku dan membuat kuteks menjadi keras setelah diaplikasikan.
- Pelarut: Pelarut seperti aseton atau etil asetat digunakan untuk melarutkan resin dan membuat kuteks lebih mudah untuk diaplikasikan.
- Pewarna: Pewarna digunakan untuk memberikan warna pada kuteks. Pewarna alami seperti pigmen tanaman juga dapat digunakan dalam kuteks vegan.
- Pengeras: Pengeras seperti formaldehida atau toluena digunakan untuk membuat kuteks lebih keras dan tahan lama.
- Bahan pengikat: Bahan pengikat seperti plastikizer digunakan untuk membuat kuteks lebih fleksibel dan tahan terhadap pecah atau retak.
- Bahan tambahan: Bahan tambahan seperti glitter, pearl powder, atau serat-serat alami juga dapat ditambahkan untuk memberikan efek khusus pada kuteks.
Penting untuk diingat bahwa beberapa bahan yang digunakan dalam kuteks konvensional seperti formaldehida dan toluena dapat berdampak negatif pada kesehatan, jadi pastikan untuk memilih kuteks yang tidak mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut.
Kuteks vegan, jelas Anitalia, setidaknya jauh lebih aman untuk kuku dibandingkan dengan jenis pewarna kuku pada umumnya, karena terbuat dari bahan-bahan alami dari tumbuh-tumbuhan.
Terlebih, saat ini beredar jenis kuteks vegan yang berfokus pada kesehatan kuku dengan menggabungkan beragam jenis vitamin, mineral, protein, hingga asam amino yang baik untuk kuku.
“Jadi tidak hanya pewarna saja tapi juga sebagai perawatan,” tambah dia.
Selain itu, kuteks vegan dengan klaim breathable memungkinkan pergerakan alami minyak untuk keluar masuk ke dalam pori-pori. Ini artinya, kuku akan tetap terhidrasi dan sehat.
Masih dalam nuansa bulan Ramadhan, INGLOT, jenama kecantikan asal Polandia, merilis kuteks terbaru dari seri “Natural Origin Nail Polish” yakni “Medina Collection” yang terdiri dari dua warna dan satu base coat.
Seri yang terinspirasi dari warna sentuhan Timur Tengah itu terbuat dari bahan alami seperti gula, tebu, jagung, dan buah bit.
Beberapa bahan seperti fucus oil, vitamin A, C, dan F, serta asam amino juga terkandung dalam kuteks breathable dan bersertifikasi halal ini.
“Selain vitamin yang menyehatkan, fucus oil terbuat dari rumput laut untuk menengkan kuku pecah-pecah, dan asam amino untuk memperbaiki kuku yang rusak,” imbuh Anitalia.
Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan kuteks vegan:
- Lebih ramah lingkungan: Kuteks vegan dibuat dari bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dan tidak menggunakan bahan-bahan dari hewan yang biasanya dihasilkan dengan cara yang merusak lingkungan.
- Tidak mengandung bahan-bahan hewani: Kuteks vegan tidak mengandung bahan-bahan dari hewan atau turunannya, sehingga cocok bagi orang yang ingin menghindari produk-produk yang mengandung bahan-bahan hewani karena alasan kesehatan atau etika.
- Bebas bahan kimia berbahaya: Banyak kuteks konvensional mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehida dan toluena, yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan masalah kesehatan lainnya. Kuteks vegan biasanya dibuat dari bahan-bahan alami atau sintetis yang lebih aman.
- Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam produksi: Kuteks vegan membantu mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam produksi kuteks konvensional, seperti bahan-bahan dari hewan atau turunannya.
- Tersedia dalam berbagai warna dan tekstur: Kuteks vegan tersedia dalam berbagai warna dan tekstur, sehingga Anda dapat memilih kuteks yang sesuai dengan selera dan gaya Anda.