Matawanita.com Sejak Pendemi Covid-19, urban farming begitu marak di banyak kota besar di seluruh dunia, ini bisa mengakibatkan munculnya limbah timbal. Namun, hal itu dilakukan guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat sekitar secara mandiri.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sayuran dari pertanian perkotaan berpotensi terkontaminasi limbah timbal.
Timbal adalah racun saraf yang dapat merusak banyak sistem organ. “Selada yang ditanam di tanah kosong dapat terkontaminasi timbal dengan cara yang berbeda,” ujar Sara Perl Egendorf, seorang peneliti di Cornell University, AS sebagaimana dilansir phys.org.
Tanaman dapat menyerap sejumlah kecil timbal melalui akarnya. Partikel tanah yang terkontaminasi timbal juga dapat terciprat ke tanaman, misalnya selama penyiraman.
Akhirnya, partikel timbal dari polutan di atmosfer juga dapat mendarat di daun sayuran hijau seperti selada. Racun timbal itu sendiri muncul dari berbagai hal termasuk aktivitas industri, pertambangan dan polusi udara dari asap kendaraan bermotor.
Namun, jangan khawatir, kontaminasi timbal ini ternyata dapat dihilangkan dengan cara mencuci sayuran yang dipanen dari ladang pertanian perkotaan. Kabar baiknya adalah bahwa banyak dari timbal ini dapat dibersihkan.
Menurut penelitian ini, 97% timbal dari percikan tanah dan 91% dari deposisi atmosfer bisa dicuci dari selada, demikian penjelasan Egendorf.
Para peneliti menguji strategi mencuci yang berbeda, mulai dari membilas dengan air keran, merendam sayuran dalam air, m erendam sayuran dalam cuka, atau merendam sayuran dalam larutan pencuci sayuran komersial.
Kesimpulannya
Mencuci secara efektif bisa menghilangkan kontaminasi timbal dari daun selada. “Semua metode pencucian yang kami uji berhasil,” kata Egendorf.
“Kami juga menemukan bahwa mencuci selada yang ditanam di tanah rendah timbal masih penting untuk mengurangi kadar timbal sebelum dikonsumsi,”tambahnya.
Cara mencegah kontaminasi Timbal
Egendorf mengusulkan beberapa cara untuk menghindari kontaminasi timbal pada sayuran di lahan pertanian perkotaan. Mulsa tanah di sekitar selada dapat mencegah partikel tanah yang terkontaminasi timbal dari percikan. Rumah simpai dapat melindungi tanaman dari kontaminan timbal di atmosfer atau debu yang tertiup angin.
Lebih jauh, ia menjelaskan menggabungkan praktik manajemen yang efektif dan mencuci sayuran memberikan hasil terbaik. Misalnya, mulsa saja mengurangi kadar timbal dalam selada yang tidak dicuci hingga 76%. Mencuci saja mengurangi kadar timbal hingga 85%. Namun penggunaan mulsa dan pencucian mengurangi kadar timbal yang ditemukan pada selada hampir 97%.
Dampak kontaminasi timbal
Anak-anak sangat berisiko terkena paparan timbal karena timbal dapat menyebabkan kerusakan besar pada perkembangan otak. Pada orang dewasa, paparan timbal dalam jangka panjang dapat menyebabkan banyak masalah, termasuk kerusakan ginjal dan penurunan kesehatan sistem kardiovaskular dan saraf.
Paparan timbal telah terbukti menyebabkan lebih dari 400.000 kematian dini per tahun di Amerika Serikat.
Sekadar informasi, kontaminasi limbah timbal adalah ketika timbal terdapat dalam makanan atau air minum dan bisa mengakibatkan masalah kesehatan bagi manusia.
Timbal merupakan logam berat yang bisa sangat berbahaya bagi kesehatan jika terpapar dalam jumlah yang tinggi atau dalam waktu yang lama. Pajanan jangka panjang terhadap timbal dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, ginjal, dan otak, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Kontaminasi timbal dapat terjadi dalam berbagai cara, misalnya:
- Air minum
Timbal dapat terlarut dalam air dari pipa tembaga atau pipa timah yang digunakan untuk distribusi air minum. Air sumur juga dapat terkontaminasi jika terdapat pipa timah dalam sistem distribusi air.
- Makanan
Timbal dapat terdapat dalam makanan yang diolah atau disajikan dalam wadah yang mengandung timbal, seperti wajan atau alat masak lainnya yang terbuat dari logam yang mengandung timbal.
- Lingkungan
Timbal dapat terdapat dalam tanah dan debu, terutama di sekitar daerah industri atau lokasi penambangan.
Adapun beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kontaminasi timbal adalah dengan:
A. Menggunakan air minum yang bersih dan aman, misalnya air minum yang telah melalui proses filtrasi atau pemurnian.
B. Menghindari penggunaan wadah masak atau makan yang terbuat dari logam yang mengandung timbal, misalnya timah atau tembaga.
C. Mencuci buah dan sayuran secara grondong sebelum dikonsumsi.
D. Membersihkan rumah secara teratur untuk menghindari penumpukan debu yang bisa terkontaminasi timbal.
Jika kamu khawatir telah terpapar timbal atau mengalami gejala yang berhubungan dengan keracunan timbal, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.