Matawanita.net – Band Radja sempat dibuat pusing bukan kepalang kenapa pemilik acara di Johor Bahru, Malaysia marah hingga menyekap dan mengancam akan membunuh mereka. Akhirnya Ian Kasela mendapatkan pencerahan kasus yang dihadapinya.
Ian mengunggah rekaman percakapan Farid selaku perwakilan Radja yang berkomunikasi dengan pemilik acara selama di Malaysia. Ternyata ada kesalahan komunikasi antara pihak penyelenggara dengan Farid, selaku perwakilan band Radja.
Kesalahan komunikasi itu terkait jadwal acara meet and greet. Awalnya, mereka sudah sepakat acara itu akan digelar usai konser.
“Acaranya dibuat di Hard Rock Cafe di Puteri Harbour, selepas konser. Saya sudah sampaikan rencana itu ke Ian dan Ian pun setuju,” kata Farid selaku perwakilan Radja selama di konser di Malaysia dalam rekaman suara ketika bicara dengan pihak Radja menjelaskan duduk permasalahannya. Rekaman suara itu diunggah Ian dalam akun media sosialnya.
Sayangnya ada perubahan lokasi meet and greet yang dilakukan penyelenggara tanpa memberitahukan perwakilan Radja terlebih dulu. Reezan, selaku promotor dan panitia penyelenggara disebut lupa menyampaikan kabar tersebut.
“Saya lupa kabarin, lokasi pindah ke dekat Pekarangan Stadium,” tambah Farid menirukan ucapan Reezan.
Ternyata bukan hanya soal tempat, Reezan disebut juga mengubah waktu meet and greet. Dimana acara pertemuan itu diubah menjadi beberapa jam sebelum konser.
Tak ada konfirmasi terlebih dulu, akhirnya Farid menolak perubahan jadwal tersebut. Selain karena mendadak, Farid tak mau mengganggu waktu Radja sebelum konser.
“Dia waktu itu bilang, ‘Bro, bawa artis kamu jam 6.30 sampai jam 7.30’. Saya jawab, ‘Maaf, artis saya tidak bisa, karena mereka harus siap-siap untuk konser’,” jelas Farid.
Farid mengira pihak penyelenggara memaklumi, tapi ternyata acara meet and greet tetap digelar tanpa ada kehadiran personel Radja. Alhasil Radja dianggap menjadi biang masalahnya di sini, hingga membuat geram.
“Dia mulai salahkan itu (ulah) Radja,” ucap Farid.
“Ian nggak tahu (Ada perubahan jadwal) karena saya memang nggak kasih tahu. Kan permintaan Reezan memang sudah saya tolak,” tutur Farid.
Farid sebagai penyambung lidah band Radja di Malaysia juga geram merasa penyelenggara berbuat seenaknya.
“Setidaknya ya hubungi saya dululah, diskusi dulu. Bisa nggak bikin jumpa fans jam sekian? Ini kan nggak, tiba-tiba main pindah lokasi jumpa fans, pindah jam, tanpa kasih informasi dulu,” ungkap Farid.
Ian Kasela menceritakan, selesai konser mereka bersama tim justru mendapat tindakan kurang menyenangkan di sana. Di mana mereka disekap dalam satu ruangan.
Setelah itu muncul 15 orang seperti bodyguard dan dua diantaranya adalah Reezan dan temannya yang juga panitia acara. Saat itu band Radja dimaki dan dianggap tak menghargai, sampai-sampai terlontar ucapan bernada ancaman pembunuhan.
Kronologi Band Radja akan Dibunuh
Ancaman pembunuhan terjadi pukul 23.15 waktu Malaysia. Kala itu, grup band lawas ITU selesai tampil di Larkin Area Indoor Stadium pada Sabtu (11/3/2023) malam.
Dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (15/3/2023), Radja diberitahu ada aparat pemerintah Malaysia yang ingin bertemu. Namun, aparat itu yang ditunggu tidak kunjung datang.
Tiba-tiba ada dua pelaku yang masuk ke ruangan yang di luarnya banyak bodyguard dari dua pelaku tersebut. Disitu pelaku memaki dan emosi dengan band radja hingga mereka tidak bisa berkutik.
“Mereka masuk marah-marah kunci pintu, dikawal bodyguard besar hitam-hitam tiada orang boleh masuk. Jadi nggak ada siapa-siapa, kami tanya kami disuruh diam,” kata Ian Kasela.
“Kami disuruh duduk diam mendengar makian, ancaman dan intimidasi. Saya mau ambil bangku untuk duduk aja nggak boleh. Jadi di lantai aja. Kurang ajar banget didorong sampai kami mindset trauma banget,” jelasnya.
Reaksi Kepolisian Malaysia Terhadap Band Radja
Kepolisian Malaysia telah menyelesaikan penyelidikan kasus ancaman pembunuhan terhadap grup band Radja. Adapun berkas-berkas penyelidikan telah diserahkan ke kejaksaan.
Kepala Kepolisian Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari 17 orang dan dua tersangka dalam proses penyelidikan kasus band Radja diancam dibunuh.
Selain mendapat ancaman pembunuhan, band Radja juga dimaki-maki saat kejadian.
“Berkas penyidikan sudah dikirim ke wakil jaksa penuntut umum untuk mendapat petunjuk dan petunjuk lebih lanjut,” katanya dilansir dari The Star.
Kamarul Zaman menjamin penyelidikan dilakukan menyeluruh dan tanpa kompromi sesuai dengan hukum di negara itu. Dia kembali mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi lebih jauh terkait kejadian tersebut.
Kepolisian Malaysia sebelumnya menangkap dua pria yang diduga terkait dengan ancaman pembunuhan terhadap band Radja pada Minggu (12/3/2023). Kedua tersangka, masing-masing berusia 37 dan 48 tahun, diamankan di markas polisi distrik selatan Johor Baru pukul 15.30.
Keduanya disangkakan dengan Pasal 506 KUHP untuk delik intimidasi kriminal dan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Ringan Tahun 1955 atas perilaku menghina.