Matawanita.com Indonesia dikenal memiliki masakan atau kuliner yang begitu unik dan beragam. Salah satunya, hidangan nyale khas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang begitu melegenda.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya yang begitu luar biasa, Lombok memiliki ragam kuliner khas yaitu hidangan nyale yang sudah menjadi tradisi sampai saat ini.
“Ketika waktunya tiba, masyarakat Lombok akan berbondong-bondong memburu Nyale di sejumlah pantai, salah satunya Pantai Seger Kuta,” ujar peneliti Ilmu Kajian Budaya Universitas Pendidikan Mandalika Lalu Ari Irawan, seperti dikutip dari Antara.
Hidangan nyale dikatakan unik karena sedikit berbeda dengan kuliner di Lombok pada umumnya. Betapa tidak, nyale memiliki arti sebuah hewan yakni cacing laut yang menjadi rebutan banyak orang lokal di sana.
Hidangan laut atau Nyale itu kemudian bisa diolah menjadi berbagai makanan. Bahkan warga lokal di Lombok menyajikan hidangan nyale dalam bentuk pepes, goreng, atau menjadi sebuah hidangan kuah santan.
Layaknya seperti sashimi ala Jepang, beberapa dari warga lokal juga senang menyantap nyale mentah-mentah. Ia memiliki rasa yang unik, aromanya juga seperti makanan laut pada kebanyakan umumnya.
Untuk tekstur nyale yang telah dimasak mirip seperti hati ayam, dengan bumbu rempah khas Lombok yang pedas dan lezat di lidah.
Lantas Hidangan Nyale bukan sekadar hidangan biasa, masakan ini memiliki sejarah panjang yang berasal dari kisah legenda lokal “Putri Mandalika” yang dipercayai oleh masyarakat Lombok.
Sejarah Bau Nyale
Bau Nyale merupakan sebuah legenda yang berasal dari masyarakat Suku Sasak di pulau Lombok, Indonesia. Legenda ini menceritakan tentang seorang putri bernama Nyale yang sangat cantik dan baik hati.
Menurut legenda, Nyale sangat terkenal di seluruh pulau dan banyak lelaki yang ingin memperistrikannya. Namun, Nyale memilih untuk hidup sebagai putri duyung dan memilih untuk menghabiskan hidupnya di laut.
Setiap tahun, pada bulan Februari, Nyale keluar dari laut dan membiarkan bulu-bulunya menjadi pancingan untuk memikat para lelaki untuk menari bersamanya.
Legenda ini sangat populer di kalangan masyarakat Suku Sasak dan biasanya diteruskan dari generasi ke generasi. Banyak warga setempat yang percaya bahwa Nyale masih hidup dan menari di laut setiap tahun pada bulan Februari.
Pada saat ini, para warga setempat akan mengadakan festival bernama “Festival Nyale” untuk memperingati legenda ini dan memperingati keberadaan Nyale.
Festival ini menampilkan pertunjukan tradisional, tari-tarian, dan acara lainnya yang dipersembahkan untuk menghormati Nyale dan memperingatkan legenda yang sangat berharga bagi masyarakat Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Nah, bagi kamu, perlu diketahui juga, cacing laut atau Nyale merupakan sumber protein yang kaya dan banyak terdapat di seluruh dunia lho. Banyak manfaatnya jika kita mengonsumsinya, tentu dengan batas wajar ya.
Berikut manfaat dari cacing laut atau Nyale untuk kesehatan:
- Sumber protein tinggi: Cacing laut mengandung protein yang berkualitas tinggi dan banyak digunakan sebagai bahan baku untuk produk makanan.
- Mengandung asam lemak omega-3: Cacing laut mengandung asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Kaya akan mineral: Cacing laut mengandung mineral seperti zat besi, magnesium, dan kalsium yang sangat penting untuk kesehatan tubuh.
- Menurunkan risiko penyakit jantung: Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi cacing laut dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Meningkatkan kesehatan otak: Cacing laut mengandung kandungan DHA yang membantu meningkatkan kesehatan otak dan memperkuat fungsi mental.
- Mencegah osteoporosis: Kalsium yang terkandung dalam cacing laut dapat membantu mencegah osteoporosis dan memperkuat tulang.
- Meningkatkan kesehatan kulit: Cacing laut mengandung vitamin E yang membantu menjaga kesehatan kulit dan memperlambat proses penuaan.
Namun, penting untuk diingat bahwa cacing laut dapat mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia beracun. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa cacing laut yang dikonsumsi bersih dan bebas dari bahan-bahan berbahaya sebelum mengonsumsinya.