Matawanita.com Sekitar 38 persen dari total daratan dunia ini digunakan untuk sektor pertanian. Namun, ancaman kelaparan terus meningkat dan ketahanan pangan berada dalam krisis akibat perubahan iklim, konflik, dan resesi global.
Meskipun tidak ada sebuah solusi yang menyeluruh, teknologi dapat membantu mengisi beberapa kesenjangan ini dan menghindari ancaman kelaparan. Seorang insinyur mekanik, Josie Hughes memiliki misi untuk menunjukkan bagaimana robotika dapat berperan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal kebutuhan dasar makanan.
Salah satu inovasi Hughes adalah robot pemetik raspberry yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI), yang akan membantu membuat pertanian lebih efisien dan hemat biaya.
Robot buatan Josie ini berperan penting dalam memanen karena dapat bekerja 24 jam sehari. Petani dapat melakukan pemanenan yang lebih presisi– memetik hasil panen hanya jika sudah siap – sehingga mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas.
Robot ini juga dapat mengumpulkan data bersamaan dengan hasil panen yang didapat, misalnya informasi tentang jumlah buah atau kualitasnya.
Josie menjelaskan bahwa robot inovasinya memiliki alas beroda empat dengan lengan robotik enam sambungan terpasang di atasnya. Pada ujung lengan robot terdapat sebuah “gripper” untuk memanen, dengan lapisan silikon agar lebih lembut pada buah.
Gripper ini bahkan memiliki kamera yang memberikan informasi tentang jarak robot dari buah dan menggunakan penglihatan warna untuk mendeteksi buah raspberry.
“Kami menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu mengidentifikasi lokasi raspberry dalam tampilan kamera, dan juga untuk mengoptimalkan kontrol jari yang mencengkeram. Pemanenan sepenuhnya otomatis, tetapi kami memindahkan robot secara manual ke tanaman raspberry,” kata Josie.
Josie memilih raspberry dalam inovasinya karena buah ini sangat rapuh dan mudah rusak. Apabila menggunakan terlalu banyak tenaga, buah ini akan mudah tergencet.
Saat ini, robot pemanen buah tersebut dioptimalkan untuk hasil yang presisi dan bukan kecepatan. Josie Hughes dan timnya tengah berusaha mempercepat proses kerja robot menjadi setengah kecepatan manusia.
Apabila robot beroperasi dua kali lebih lama dari manusia, maka hasilnya akan sebanding.
Diketahui, memanen merupakan pekerjaan yang menantang secara fisik. Kegiatan itu memiliki jam kerja yang panjang sehingga “menguras” waktu pekerja. Di negara yang mengalami kekurangan sumber daya manusia, kondisi itu tentu akan menjadi hambatan. Oleh karenanya, teknologi robot ini akan memiliki peluang positif.
Petani akan beralih ke pertanian presisi, di mana pemanenan, aplikasi pestisida, atau tugas pertanian lainnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing tanaman. Hal ini memiliki dampak signifikan pada dunia pertanian karena pestisida dan sumber daya hanya digunakan jika benar-benar dibutuhkan.
Meski masih harus mengembangkan otomatisasi mengemudi dan navigasi kendaraan pemanen, Josie yakin robotnya dapat segera beroperasi dengan aman dan bermanfaat.
Ia pun menargetkan robotnya dapat menjalankan tugas dalam dua hingga tiga tahun ke depan untuk membantu para petani bekerja efisien dan mendapatkan hasil terbaik.
Seperti diketahui, ancaman kelaparan terjadi ketika seseorang atau populasi tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Kelaparan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim, bencana alam, konflik bersenjata, kemiskinan, dan ketidakmampuan untuk memproduksi atau membeli makanan yang cukup.
Berikut adalah beberapa contoh dampak dan cara mengatasi ancaman kelaparan:
- Kesehatan yang buruk
Kekurangan nutrisi yang parah dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti berat badan rendah, anemia, kelemahan otot, dan kerusakan organ.
- Kemiskinan yang lebih tinggi
Kelaparan dapat memperburuk kemiskinan karena makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang mahal dan penting bagi manusia.
- Tumbuhnya populasi yang tidak sehat
Anak-anak yang mengalami kelaparan berisiko lebih besar terkena penyakit dan kurang mampu belajar dan berkembang dengan baik.
- Teknologi
Beberapa cara untuk mengatasi ancaman kelaparan adalah menyediakan akses yang lebih baik terhadap sumber daya pangan. Artinya mengembangkan infrastruktur yang memadai, seperti jalan dan jembatan, dan mendukung petani dengan sumber daya dan teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi makanan.
- Meningkatkan ketersediaan makanan yang sehat
Ini bisa melalui program bantuan makanan dan program pangan yang membantu keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan dan kesulitan untuk membeli makanan yang cukup.
- Pendidikan
Pendidikan tentang gizi dan pangan yang sehat dapat membantu individu dan komunitas memahami pentingnya makanan sehat dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik tentang makanan yang mereka konsumsi.
- Mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim
Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, kita dapat membantu menjaga ketersediaan pangan di masa depan.
Ancaman kelaparan adalah masalah yang kompleks dan memerlukan upaya bersama dari pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat untuk mengatasinya.