Matawanita.com Kamu mungkin tidak perlu ilmuwan untuk memberi tahu bahwa metabolisme tubuh melambat seiring bertambahnya usia.
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata wanita mengalami kenaikan berat badan sebanyak 1,5 kg per tahun selama masa dewasanya-cukup untuk menambah berat badan sebanyak 40 kg pada usia 50-an.
Jika kamu tidak mempermasalahkan hal ini, tidak apa-apa. Kita di sini bukan untuk mengatakan bahwa ada satu jenis tubuh yang indah. Namun, jika berat badan ekstra itu adalah tamu yang tidak diinginkan, maka ada baiknya memerangi roller coaster hormon, kehilangan otot, dan stres yang bersekongkol untuk memperlambat mesin pembakar lemak.
Untungnya, ada cara untuk membantu meningkatkannya lagi. Kenaikan berat badan di usia paruh baya bukanlah hal yang tak terhindarkan. Dengan mengonsumsi makanan yang meningkatkan metabolisme, kamu akan tidur lebih nyenyak, memiliki lebih banyak energi, dan mudah-mudahan akan merasa sedikit lebih kencang.
6 Cara Sederhana Tingkatkan Metabolisme Tubuh di Usia 40-an, seperti dikutip dari Womenshealthmag:
- Kurangi kalori, tapi jangan terlalu banyak
Tentu saja, menurunkan berat badan melibatkan pengurangan kalori, tetapi membatasi asupan kalori terlalu banyak dapat memberikan dampak ganda pada metabolisme tubuh. Ketika sedang makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan untuk fungsi biologis dasar (sekitar 2.000 kalori untuk sebagian besar wanita), tubuh kamu akan mengerem metabolisme.
Tubuh juga mulai memecah jaringan otot yang sangat berharga dan membakar kalori untuk energi, kata Dr Dan Benardot, profesor nutrisi dan kinesiologi di Georgia State University.
“Makanlah secukupnya agar Anda tidak lapar-sebuah camilan 150 kalori di pagi dan sore hari di antara tiga waktu makan (masing-masing sekitar 430 kalori) akan membuat metabolisme Anda terus berjalan,” paparnya.
Inspirasi resep sehat, segera hadir.
- Nikmati sarapan sehat setiap pagi
Sarapan akan meningkatkan metabolisme dan menjaga energi kamu tetap tinggi sepanjang hari. Bukan kebetulan jika wanita yang melewatkan waktu makan ini memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar untuk mengalami obesitas.
Jika tidak ada yang lain, ambillah yogurt. Atau cobalah bubur yang dibuat dengan susu pilihan dan diberi kacang-kacangan untuk mendapatkan tambahan protein.
Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat, jadi secangkir kopi harian dapat meningkatkan metabolisme lima sampai delapan persen-sekitar 98 sampai 174 kalori per hari.
Sebuah studi tahun 2012 dari Obesity menunjukkan bahwa asupan kafein tinggi berhubungan dengan penurunan berat badan melalui termogenesis-cara tubuh mempertahankan panas-dan oksidasi lemak.
- Tambahkan lebih banyak serat ke dalam diet
Memasukkan lebih banyak makanan kaya serat ke dalam diet itu perlu seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan dan polong-polongan lainnya. Ini akan membuat kamu merasa kenyang lebih lama dan mencegah keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat.
Studi menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi serat paling banyak mengalami kenaikan berat badan paling sedikit dari waktu ke waktu. Wanita harus menargetkan untuk mendapatkan 21 hingga 25 gram serat setiap hari, dan pria 30 hingga 38 gram.
Sayuran dan buah yang paling banyak mengandung serat antara lain raspberry, pir, apel, kacang hijau, dan brokoli.
Memastikan kamu mendapatkan keseimbangan yang baik antara protein, serat, dan lemak setiap hari akan menjaga kadar hormon tetap terkendali dan membantu mencegah mendapatkan lemak perut.
- Tetap terhidrasi
Penelitian dalam jurnal ilmiah Obesity menunjukkan bahwa minum air putih dapat membantu menurunkan berat badan dengan menurunkan asupan kalori dan mengubah metabolisme.
Para peneliti percaya bahwa hal ini terjadi karena kamu mengganti minuman manis dan berkalori dengan air. Mereka juga percaya bahwa minum air putih dapat membantu meningkatkan lipolisis, yaitu pemecahan lemak dan lipid lainnya.
Apapun mekanismenya, pastikan kamu meminum dua liter air setiap hari!
- Perbaiki semuanya dengan HIIT
Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan interval intensitas tinggi efektif untuk membakar lemak perut dan meningkatkan metabolisme Anda lebih dari sekadar latihan kardio biasa.
Bergantian antara latihan singkat dengan intensitas tinggi dan latihan dengan intensitas rendah akan mengatur ulang metabolisme Anda pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga kamu membakar lebih banyak kalori beberapa jam setelah latihan. Hal ini dikenal dengan istilah EPOC (kelebihan konsumsi oksigen setelah latihan).
- Tingkatkan asupan protein
Tubuhmu membutuhkan protein untuk mempertahankan otot tanpa lemak. Tambahkan satu porsi, seperti (sekitar) 85 gram daging tanpa lemak, dua sendok makan kacang-kacangan, atau delapan ons yogurt rendah lemak, untuk setiap makanan dan camilan.
Sama seperti serat, protein membuat kamu kenyang dalam jangka waktu yang lama dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan olahan yang cenderung padat kalori. Sebuah kemenangan, selamat mencoba!