Matawanita.com Hampir separuh orang Inggris (49%) pernah mengalami masalah masak di dapur saat makan malam. Menurut sebuah survei, itu termasuk mereka tidak punya cukup waktu untuk memasak resep (18%), atau kehilangan bahan utama (22%).
Memasak di dapur merupakan kegiatan yang tak lepas dari rutinitas manusia dalam menjalani kehidupannya. Betapa tidak, dapur menjadi tempat krusial karena di sana lah tempat makanan tercipta untuk memenuhi kebutuhan perut.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan terhadap 2.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang berusia 35-44 tahun paling sering mengalami masalah ketika masak di dapur (46%), dikutip dari Mirror. Sementara mereka yang berusia di bawah 34 tahun biasanya mengaku lebih memilih membeli makanan di luar rumah, lalu meminta untuk dibungkus agar dinikmati di tempat tinggalnya.
Kemudian ada lebih dari seperempat (27%) mengakui bahwa ada beberapa momen mimpi buruk ketika masak di dapur. Sebut saja seperti masakannya terlalu matang atau kurang matang, atau salah membaca resep. Hal ini disebabkan oleh kurangnya energi atau semangat untuk memasak sebuah makanan.
Namun, tampaknya bencana ini semakin mudah terjadi seiring bertambahnya usia. Pasalnya lebih dari separuh (55%) orang berusia di atas 65 tahun mengaku tidak pernah mengacaukan sebuah makanan yang sedang mereka masak, dan hanya 18% dari kelompok usia ini yang pernah mengalami masalah saat masak di dapur.
Seorang juru bicara Tesco yang menugaskan penelitian ini untuk menandai perluasan layanan pengantaran ekspresnya, Whoosh, yang dapat mengantarkan makanan dalam waktu 60 menit, mengatakan “Entah itu malam kencan yang istimewa atau malam yang nyaman di depan televisi, momen makan adalah bagian penting dari hari kita. Meskipun bencana masak di dapur bisa sangat dramatis,” ujarnya.
Diakui bahwa penelitian ini merupakan sebuah bencana kecil dimana saat kita tak memiliki yang dibutuhkan, saat kita perlu.
“Sebagian besar kecelakaan terjadi karena kita tidak memiliki apa yang kita butuhkan, ketika kita membutuhkannya – apakah itu bahan penting untuk sebuah resep, atau pilihan makanan cepat saji saat waktu, energi, dan antusiasme bisa jadi sedang kurang,”jelasnya.
Penelitian ini juga mengungkapkan beberapa bencana saat masak di dapur. Ini yang dialami oleh para responden, termasuk melempar pancake ke langit-langit dan tidak berhasil kembali ke wajan, dan memasak segala sesuatu untuk hidangan hari Minggu – kecuali ayam. Ini menjadi sebuah stres yang luar biasa bagi yang tak terbiasa atau senang makan di luar.
Ada juga yang mengaku mereka membumbui masakan mereka secara berlebihan, hingga terlalu ‘panas’ untuk ditangani oleh para tamu.
Sebagian besar kecelakaan di dapur cenderung terjadi saat orang menyiapkan hidangan tengah minggu (22%), memasak daging panggang di hari Minggu (15%), atau saat ada banyak keluarga dan teman di sekitar (10%).
Hasilnya, 44% orang ingin makanan yang mereka butuhkan untuk diantarkan dengan dengan cepat, dan ketika mereka membutuhkannya, menurut penelitian yang dilakukan oleh OnePoll.
Masalah yang Paling Sering Dihadapi ketika di Dapur:
- Kurangnya energi atau antusiasme untuk memasak
- Bahan-bahan yang hilang
- Tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan dan memasak
- Elemen yang terlalu matang
- Tumpahan
- Tidak memiliki makanan yang cocok, dan tidak ada waktu atau energi untuk pergi keluar dan membeli lebih banyak
- Menemukan resep yang terlalu rumit
- Mencoba mengganti bahan yang tidak cocok
- Meraih sesuatu hanya untuk menemukan bahwa itu sudah kedaluwarsa atau sudah basi
- Tidak sengaja menambahkan terlalu banyak bumbu atau rempah-rempah
- Keterampilan presentasi
- Tidak memiliki peralatan yang tepat
- Salah membaca resep
- Anak-anak menghalangi saat Anda mencoba berkonsentrasi
- Terlalu banyak orang yang berbicara dengan Anda saat Anda memasak
- Elemen yang kurang matang
- Tidak memiliki bahan, item, atau alternatif yang sesuai untuk kebutuhan atau preferensi diet tamu
- Mencoba mengadaptasi hidangan untuk kebutuhan diet yang berbeda yang ternyata tidak sama
- Merusak bahan atau elemen selama persiapan karena kecelakaan (mis. telur terjatuh)
- Mengatur waktu yang salah pada pengatur waktu, atau tidak mengatur pengatur waktu sama sekali