Matawanita.net – Pentingnya sarapan karena salah satu dari tiga waktu makan utama dalam sehari, tapi kita diingatkan untuk tidak boleh asal kenyang lho.
Seorang dokter spesialis gizi klinik dr Juwalita Surapsari M.Gizi, Sp.GK mengingatkan, pentingnya sarapan, tapi tak boleh hanya asal kenyang, namun juga harus memperhatikan nutrisi.
Sarapan jangan asal kenyang, karena harus melihat dari segi karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, serta sayur dan buah sesuai prinsip Isi Piringku.
“Konsepnya adalah gizi seimbang atau balanced diet,” kata Juwalita yang merupakan lulusan Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia.
Ia juga menjelaskan, gizi seimbang untuk anak-anak berbeda dengan takaran orang dewasa. Sebab anak-anak membutuhkan lebih banyak karbohidrat, berbeda dengan orang dewasa yang lebih banyak membutuhkan protein.

“Kalau anak-anak itu memang komposisi karbohidratnya lebih banyak karena mereka butuh energi lebih banyak untuk aktivitas harian mereka yang sangat banyak,” tambahnya.
Masih menurut Juwalita, menu sarapan tidak harus selalu berisi nasi sebagai sumber karbohidrat dan ayam sebagai sumber protein hewani. Namun, orang tua juga bisa melakukan berbagai kreasi menu sarapan bergizi lainnya.
“Karbohidrat bisa kita variasikan, tidak hanya nasi tapi bisa juga roti, karena ini juga mudah untuk disantap pagi hari. Proteinnya bisa pakai telur, dan sayuran juga bisa kita masukkan dan kita bikin omelette. Lalu, dibikin seperti sandwich,” jelasnya.
Untuk mempersiapkan menu sarapan, perlu juga memperhatikan kandungan garamnya. Ingat bahwa batasan garam atau natrium per hari untuk anak usia empat sampai delapan tahun adalah 1.200 miligram atau 3 gram garam, setara dengan setengah sendok teh.
Sementara untuk orang dewasa sendiri, batasan per harinya adalah 2.000 miligram natrium atau 5 gram garam, setara dengan satu sendok teh.
Juwalita juga mengingatkan bahwa menu sarapan sebaiknya bervariasi agar semua nutrisi bisa terpenuhi terutama vitamin dan mineral. Terutama anak-anak, saat mengonsumsi bahan makanan olahan, ia menganjurkan agar tidak hanya terpapar dengan satu jenis rasa.
“Kadang-kadang anak menjadi sulit beradaptasi dengan makanan di sekelilingnya. Kalau dia terbiasa makan gurih terus, lalu dia harus ke luar rumah dan makan di tempat lain, dia akan cari terus makanan yang biasa dia makan, dia akan kesulitan,”paparnya.
Adapun waktu sarapan terbaik, menurut Juwalita yaitu maksimal dua jam setelah bangun tidur. Sebab jika ditunda atau bahkan melewatkan sarapan, maka bisa menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh.
Jadi jangan asal kenyang, berikut ini pentingnya sarapan seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Memberikan energi: Setelah tidur malam yang panjang, tubuh memerlukan asupan energi untuk memulai aktivitas sehari-hari. Sarapan memberikan asupan energi yang cukup bagi tubuh untuk mengatasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada pagi hari.
- Menjaga kadar gula darah: Sarapan dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga tubuh tidak merasa lapar terus-menerus dan mengurangi keinginan untuk ngemil di luar waktu makan.
- Meningkatkan konsentrasi: Sarapan yang sehat dan bergizi juga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Hal ini sangat penting untuk anak-anak yang memerlukan daya konsentrasi yang cukup di sekolah dan juga bagi orang dewasa yang bekerja di kantor.
- Mengontrol berat badan: Sarapan juga dapat membantu mengontrol berat badan karena dapat mengurangi rasa lapar di waktu makan siang dan malam sehingga porsi makanan yang dikonsumsi bisa lebih terkontrol.
Karena itu, sarapan merupakan waktu makan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Sarapan yang sehat dan bergizi dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan membantu menjaga keseimbangan dalam pola makan.
Sekadar tambahan, menu sarapan yang baik sebaiknya terdiri dari beberapa unsur, yaitu karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan serat.
Berikut beberapa contoh menu sarapan yang sehat dan bergizi:
- Oatmeal dengan potongan buah-buahan dan kacang-kacangan
Oatmeal: karbohidrat kompleks dan serat
Potongan buah-buahan: vitamin, mineral, dan serat
Kacang-kacangan: protein dan lemak sehat
- Telur dadar dengan sayuran dan roti gandum
Telur dadar: protein
Sayuran (misalnya bayam, jamur, atau tomat): vitamin, mineral, dan serat
Roti gandum: karbohidrat kompleks dan serat
- Tumis sayuran dan ikan salmon dengan nasi merah
Sayuran (misalnya brokoli, wortel, atau kembang kol): vitamin, mineral, dan serat
Ikan salmon: protein dan lemak sehat
Nasi merah: karbohidrat kompleks dan serat