Matawanita.net – Sebuah penelitian melaporkan bahwa mereka merasa tidak terlalu cemas atau depresi setelah mengonsumsi Vitamin B6 dengan dosis tinggi selama sebulan.
Uji coba ini memberikan bukti bahwa terdapat efek menenangkan yang dimiliki vitamin B6 pada otak, ia dapat membuat efektif dalam mencegah atau mengobati gangguan pada suasana hati.
Para ilmuwan di University of Reading mengukur dampak Vitamin B6 dosis tinggi pada orang dewasa dan menemukan bahwa mereka melaporkan merasa tidak terlalu cemas dan tertekan setelah mengonsumsi suplemen tersebut setiap hari selama sebulan.
Seperti diketahui, vitamin B6, juga dikenal sebagai piridoksin, dimana ia merupakan salah satu vitamin B kompleks yang penting untuk kesehatan tubuh manusia.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Psychopharmacology: Clinical and Experimental, memberikan bukti berharga untuk mendukung penggunaan suplemen B6 yang dianggap dapat memodifikasi tingkat aktivitas di otak untuk mencegah atau mengobati gangguan suasana hati.
Dr David Field, penulis utama dari Sekolah Psikologi dan Ilmu Bahasa Klinis di University of Reading, mengatakan “Fungsi otak bergantung pada keseimbangan antara neuron rangsang yang membawa informasi dan neuron penghambat, yang mencegah aktivitas yang berlebihan,” ujarnya seperti dikutip dari The Statesman, Jumat (10/3/2023).
“Teori-teori terbaru telah menghubungkan gangguan suasana hati dan beberapa kondisi neuropsikiatri lainnya dengan gangguan keseimbangan ini, sering kali ke arah peningkatan tingkat aktivitas otak,” tambahnya.
“Vitamin B6 membantu tubuh memproduksi pembawa pesan kimiawi tertentu yang menghambat impuls di otak, dan penelitian kami mengaitkan efek menenangkan ini dengan berkurangnya kecemasan di antara para partisipan,”paparnya.
Sementara penelitian sebelumnya telah menghasilkan bukti bahwa multivitamin atau marmite dapat mengurangi tingkat stres, hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui vitamin tertentu yang terkandung di dalamnya yang mendorong efek ini.
Vitamin B6 Miliki Peran Potensial
Studi baru ini berfokus pada peran potensial Vitamin B6, yang diketahui dapat meningkatkan produksi GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) dalam tubuh, suatu zat kimia yang menghalangi impuls antara sel-sel saraf di otak.
Dalam uji coba saat ini, lebih dari 300 peserta secara acak diberikan suplemen Vitamin B6 atau B12 jauh di atas asupan harian yang direkomendasikan (sekitar 50 kali lipat dari tunjangan harian yang direkomendasikan) atau plasebo, dan meminumnya satu kali sehari dengan makanan selama sebulan.
Studi ini menunjukkan bahwa Vitamin B12 memiliki sedikit efek dibandingkan dengan plasebo selama masa percobaan, tetapi Vitamin B6 membuat perbedaan yang dapat diandalkan secara statistik.
Peningkatan kadar GABA di antara peserta yang telah mengonsumsi suplemen Vitamin B6 dikonfirmasi oleh tes visual yang dilakukan pada akhir percobaan, mendukung hipotesis bahwa B6 bertanggung jawab atas pengurangan kecemasan.
Perubahan yang halus namun tidak berbahaya dalam kinerja visual terdeteksi, konsisten dengan tingkat aktivitas otak yang terkontrol.
Dr Field mengatakan vitamin B6 itu terdapat pada ikan tuna, buncis, sayuran dan buah. Namun, suplemen dengan dosis tinggi begitu efektif menurunkan stres atau suasana hati yang buruk.
“Banyak makanan, termasuk tuna, buncis dan banyak buah dan sayuran, mengandung Vitamin B6. Namun, dosis tinggi yang digunakan dalam uji coba ini menunjukkan bahwa suplemen akan diperlukan untuk memberikan efek positif pada suasana hati,” jelasnya.
Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan efek Vitamin B6 pada kecemasan masih tahap pengembangan.
“Penelitian kami cukup kecil dibandingkan dengan apa yang Anda harapkan dari pengobatan. Namun, intervensi berbasis nutrisi menghasilkan efek samping yang jauh lebih sedikit dibandingkan obat-obatan, sehingga di masa depan orang mungkin akan lebih memilihnya sebagai intervensi,” paparnya.
Untuk membuat manfaat vitamin B6 menjadi pilihan yang realistis, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi intervensi berbasis nutrisi lain yang bermanfaat bagi kesehatan mental, yang memungkinkan intervensi diet yang berbeda untuk digabungkan di masa depan untuk memberikan hasil yang lebih besar.
“Salah satu pilihan yang potensial adalah menggabungkan suplemen Vitamin B6 dengan terapi bicara seperti terapi perilaku kognitif untuk meningkatkan efeknya,”pungkasnya.