Matawanita.net – Kamu sering mengonsumsi jeroan? dimana ia merupakan organ dalam yang ada pada hewan yang bisa dimakan atau dimasak. Adapun organ dalam yang dimaksud berupa lidah, babat, usus hati, paru, jantung, limpa, dan otak.
Meskipun mengonsumsi jeroan sangat nikmat untuk disantap, tapi memiliki risiko kesehatan yang muncul lho bagi tubuh.
Karena itu, mengonsumsi jeroan ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Apalagi jika kamu menyantapnya terlalu sering atau terlalu banyak hingga bisa menimbulkan penyakit.
Ya, makan jeroan dalam jumlah yang berlebihan atau jika tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan beberapa risiko pada kesehatan karena itu, kamu perlu tahu bahaya dan beberapa manfaat dari jeroan.
Apa saja bahayanya terhadap kesehatan jika terlalu sering mengonsumsi jeroan seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Infeksi parasit
Selain mengandung racun, bahaya makan jeroan berlebihan, karena banyaknya kotoran di dalam organ hewan juga terdapat berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan itu hidup, mengonsumsi jeroan akan meningkatkan resiko terkena infeksi yang diakibatkan oleh parasit di dalamnya .
- Asam urat
Keseringan mengonsumsi jeroan dapat menimbulkan penyakit asam urat, karena tingginya kadar purin yang terdapat di dalamnya. Semakin banyak kandungan purin dalam makanan, maka semakin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan oleh tubuh.
Kadar asam urat yang tinggi ini kemudian akan membentuk kristal padat di sendi, sehingga akhirnya menimbulkan peradangan dan rasa nyeri.
- Kolesterol tinggi
Jeroan mengandung kadar kolesterol dan lemak tinggi, meskipun lemak dibutuhkan tubuh tapi kamu harus tetap memperhatikan jumlah konsumsinya, konsumsi lemak yang berlebih justru dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, secara negatif mempengaruhi kadar kolesterol.
- Kelebihan vitamin A
Batas konsumsi vitamin A per hari adalah 10.000 mg. Sementara vitamin A yang terkandung dalam jeroan tergolong cukup tinggi, kelebihan kadar vitamin A dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan, mual, muntah, nyeri tulang dan gangguan penglihatan.
- Mengandung racun
Selain mengandung berbagai nutrisi, namun jeroan juga mengandung berbagai racun, beberapa kandungan racun jeroan adalah merkuri, timah, arsenic, selenium. Fungsi liver pada hewan sama dengan fungsi liver pada manusia, di dalam liver akan mengendap racun dan mengkonsumsi hati sama saja dengan mengonsumsi racun.
6. Kandungan purin
Jeroan mengandung purin yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat dan batu ginjal. Oleh karena itu, orang yang memiliki masalah kesehatan tersebut sebaiknya membatasi konsumsi jeroan.
7. Pencernaan
Mengonsumsi jeroan dalam jumlah yang banyak dapat memperburuk kondisi pencernaan, terutama pada orang yang memiliki masalah pencernaan seperti gastritis, maag, dan intoleransi makanan.
Oleh karena itu, konsumsi jeroan sebaiknya dalam jumlah yang terbatas dan hanya pada hewan yang diolah secara higienis dan sehat. Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi jeroan atau makanan lain.
Meskipun memiliki beberapa risiko kesehatan, mengonsumsi jeroan juga memiliki kandungan nutrisi yang baik dan bergizi, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan diproses dengan benar.
Berikut beberapa jenis jeroan yang memiliki kandungan nutrisi yang baik:
- Hati: Hati adalah sumber protein dan vitamin B kompleks, terutama vitamin B12 dan folat. Hati juga mengandung zat besi, tembaga, zinc, dan vitamin A.
- Ginjal: Ginjal adalah sumber protein, zat besi, dan vitamin B kompleks. Ginjal juga mengandung vitamin C, zinc, dan selenium.
- Limpa: Limpa adalah sumber protein, zat besi, dan vitamin B kompleks. Limpa juga mengandung vitamin A, vitamin C, dan zinc.
- Jantung: Jantung adalah sumber protein dan zat besi. Jantung juga mengandung vitamin B12, selenium, dan fosfor.
- Paru-paru: Paru-paru adalah sumber protein dan zat besi. Paru-paru juga mengandung vitamin B kompleks, zinc, dan fosfor.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konsumsi jeroan sebaiknya dalam jumlah yang terbatas dan hanya pada hewan yang diolah secara higienis dan sehat. Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi jeroan atau makanan lain.