Matawanita.net – Edukasi anak untuk berpuasa sangat penting untuk membantu mereka memahami pentingnya berpuasa dalam agama Islam dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan kewajiban ini dengan baik di kemudian hari.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc menganjurkan agar orang tua dapat memberi penghargaan atau apresiasi (reward) secara verbal saat edukasi anak mereka untuk mulai belajar berpuasa.
“Biasanya kalau puasa pertama, sih, mungkin bukanya (berbuka puasa) di siang, terus nanti lanjut lagi. Tapi, kasih apresiasi. Itu saja, sih, intinya. (Misalnya) ‘Semangat, ya, karena kita mau puasa, nih, sama-sama mama dan papa,” kata Mulya, seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, edukasi anak sebetulnya tidak ada patokan usia yang ideal bagi anak untuk mulai belajar berpuasa. Dalam hal ini, ibu juga perlu memahami situasi dan kondisi anak, sejauh mana mereka mampu untuk menahan rasa lapar selama menjalankan ibadah puasa.
Orang tua bisa menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap, misalnya mulai dari menahan lapar selama dua jam, kemudian naik tahap menjadi tiga jam, kemudian menjadi setengah hari, hingga akhirnya mampu berpuasa selama seharian.
Selama belajar berpuasa, imbuh Mulya, prinsip yang tetap harus dipegang oleh orang tua tetap yaitu pemenuhan atas kebutuhan nutrisi anak secara lengkap dan seimbang.
Sementara variasi pangan bisa menyesuaikan dengan ketersediaan di rumah. Untuk kebutuhan protein, sebagai contoh, anak bisa mengonsumsi sumber protein hewani tidak hanya dari daging melainkan juga dari telur.
Asupan gula yang dikonsumsi anak selama berpuasa juga perlu diperhatikan oleh orang tua guna mencegah risiko menderita penyakit diabetes. Apabila anak sudah didiagnosis mengalami gizi berlebih atau obesitas dan berisiko diabetes, Mulya menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah, terutama buah karena sudah menyimpan kandungan gula alami.
“Nggak usah diencerkan (menjadi jus buah). Tapi biasanya harus konsultasi sama dokter endokrin khusus diabetes. Mereka (anak dengan diabetes) tetap boleh puasa dan melakukan aktivitas normal, kok, tapi tetap nanti ada obat yang harus diminum,” kata Mulya.
Selain itu, konsumsi susu secara berlebihan juga tidak dianjurkan pada anak diabetes. Namun sebaliknya, kata Mulya, asupan susu justru menjadi penting dan dibutuhkan bagi anak dengan gizi kurang dan susah makan untuk menambah berat badan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu edukasi anak untuk berpuasa:
- Mulai dari usia dini: Anda dapat mulai mendidik anak Anda tentang berpuasa sejak usia dini dengan memberi tahu mereka tentang arti puasa, manfaatnya, dan bagaimana cara melakukannya dengan benar.
- Perlihatkan contoh: Orang tua dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dengan berpuasa dan menunjukkan bahwa puasa merupakan kewajiban yang penting dalam agama Islam.
- Berikan penjelasan yang mudah dipahami: Berikan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak-anak tentang aturan-aturan puasa, seperti waktu berbuka, waktu sahur, dan hal-hal yang perlu dihindari saat berpuasa.
- Berikan dukungan: Dukunglah anak Anda selama puasa dengan memberikan makanan yang sehat saat waktu berbuka dan sahur, serta memberikan motivasi dan semangat untuk tetap menjalankan puasa dengan baik.
- Berikan penghargaan: Berikan penghargaan kepada anak Anda jika mereka berhasil menjalankan puasa dengan baik, seperti memberikan pujian atau hadiah kecil.
- Jangan memaksa: Jangan memaksa anak-anak untuk berpuasa jika mereka belum siap. Biarkan mereka memulainya perlahan-lahan dan bertahap, dan berikan dukungan untuk membantu mereka menjalankan puasa dengan baik.
- Ajarkan nilai-nilai kebaikan: Selain itu, ajarkan juga nilai-nilai kebaikan seperti belas kasih, toleransi, dan kesabaran selama berpuasa, agar anak-anak memahami bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas diri dan kehidupan.
Dengan mengajarkan anak-anak untuk berpuasa, Anda membantu mereka memperkuat keyakinan dan nilai-nilai agama, serta membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bijaksana dalam hidupnya.
Berikut adalah beberapa ide menu puasa untuk anak:
- Sarapan:
- Oatmeal dengan potongan buah segar dan susu
- Roti panggang dengan selai kacang dan pisang
- Telur dadar dengan roti gandum dan jus buah segar
- Makanan ringan:
- Buah segar seperti apel, pisang, jeruk, dan anggur
- Sayuran segar seperti wortel dan mentimun dengan hummus atau yogurt dip
- Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan kacang merah
- Berbuka:
- Sup sayur atau ayam dengan roti
- Nasi goreng atau mie goreng dengan sayuran dan telur
- Salad dengan irisan ayam panggang atau keju
- Makan malam:
- Ayam panggang dengan kentang tumbuk dan sayuran
- Ikan panggang dengan nasi dan sayuran
- Sayuran panggang dengan roti dan selai kacang
Pastikan untuk memberikan makanan yang seimbang dan bergizi, dan hindari makanan yang berlemak dan berat sehingga anak-anak tidak merasa terlalu lelah dan lesu selama berpuasa. Selain itu, pastikan anak-anak minum air yang cukup saat waktu berbuka dan sahur untuk menjaga kesehatan mereka selama berpuasa.