Bagi penderita diabetes, berpuasa dapat menjadi tantangan tersendiri.
Penderita diabetes adalah orang yang mengidap penyakit diabetes, yaitu suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan hormon insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah.
Penderita diabetes dibagi menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sel-sel pankreas yang memproduksi insulin rusak atau tidak berfungsi. Sebagai akibatnya, penderita diabetes tipe 1 harus memasok insulin dari luar tubuh melalui suntikan atau pompa insulin.
Dokter spesialis penyakit dalam dr Herry Nursetiyanto, Sp.PD, FINASIM mengatakan penderita diabetes tetap harus dipastikan gula darah berada di batas aman apabila ingin tetap berpuasa.
“Yang penting puasanya aman dengan gula darahnya enggak kurang dari 100 atau tidak lebih dari 250 itu aman, diharapkan range-nya 150-250 itu masih bisa diterima, kalau terlalu rendah atau terlalu tinggi bahaya,” ucapnya.
Syarat untuk menjalankan puasa bagi penyandang diabetes, kata dr Herry, juga bergantung pada tingkatan kondisi penyakit diabetes itu sendiri. Jika pada kondisi ringan, bisa disesuaikan waktu meminum obatnya pada saat berbuka atau sahur dan menerapkan pola diet sehat.
Namun jika kondisinya sedang hingga berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar bisa diberikan saran terbaik dari sisi medis.
“Kalo yg diabetes yg berat dan risiko tinggi biasanya kita secara medis tidak menyarankan untuk puasa, kalo yg risiko tinggi dipaksakan puasa yg terjadi adalah risikonya lebih berat dari manfaatnya” ucap dr Herry.
Dokter yang menamatkan spesialisasinya di Fakultas Kedokteran Universitas ini menambahkan jika penyandang diabetes dengan risiko tinggi seperti gula darah tinggi (hiperglikemi) ketika berpuasa akan berdampak pada menurunnya fungsi organ lainnya.
Selain itu jika kadar gula yang terlalu rendah, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan berujung pada koma hipoglikemi.
“Kalau gula darah drop di bawah 70 itu bahaya pasien bisa koma hipoglikemia karena tubuh tidak bisa mendapatkan suplai karbohidrat yang cukup, dalam waktu tertentu. Dalam waktu 15 menit akan terjadi kerusakan otak jadi justru lebih berbahaya, biasanya pada lansia,” ucap dokter alumni SMAN 8 Jakarta ini.
Selain itu, juga tidak disarankan berpuasa jika pasien diabetes yang sedang mengalami flu atau batuk pilek karena dikhawatirkan akan terjadi komplikasi dan obat yang dikonsumsi jadi bertambah.
Sementara itu dr Herry juga mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi panganan sahur atau berbuka agar bisa mendapatkan manfaat sehat dari puasa serta bonus tubuh yang langsing.
“Kalau kita secara sadar berpuasa dengan benar harusnya kurus. Masalahnya dari dulu kalau puasa makan sahur dan buka satu setengah porsi jadi banyak ditambah buka puasa semua ada itulah berat badan membengkak,” paparnya.
Bagi penderita diabetes dapat dijaga dengan aman selama puasa dengan ikuti tips berikut:
- Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memutuskan untuk berpuasa. Dokter dapat memberikan saran dan arahan yang tepat tentang bagaimana menjaga kadar gula darah stabil selama puasa.
- Pastikan untuk memantau kadar gula darah secara teratur selama puasa. Penderita diabetes disarankan untuk memeriksa kadar gula darah setidaknya empat kali sehari.
- Pilih makanan yang tepat saat berbuka dan sahur. Hindari makanan yang tinggi gula dan karbohidrat sederhana. Sebaliknya, pilih makanan yang mengandung serat tinggi dan karbohidrat kompleks.
- Jangan melewatkan sahur. Makan sahur dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil sepanjang hari.
- Minum air putih yang cukup selama waktu berbuka puasa dan sahur. Hindari minuman manis dan beralkohol yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
- Berolahraga dengan ringan setelah berbuka puasa atau sebelum sahur. Olahraga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
- Jangan mengubah dosis obat diabetes tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Jika kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, segera cari bantuan medis.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan penderita diabetes dapat menjalankan puasa dengan aman dan sehat. Namun, jika Anda mengalami masalah kesehatan yang serius atau tidak yakin apakah boleh berpuasa, segera konsultasikan dengan dokter Anda.