Matawanita.net – Di bulan Ramadhan ini banyak makanan mengandung santan yang bisa dinikmati ketika buka puasa atau sahur. Namun, perlu dingat, makanan bersantan tak boleh dihangatkan kembali karena berpotensi buruk bagi kesehatan, kata Pakar Nutrisi, Widya Fadilla, M.KM.
“Makanan bersantan itu mengandung lemak tinggi, nah prinsip lemak kalau dia semakin mencapai titik didih, semakin lama dia diproses, makin dia menimbulkan rasa nikmat dan gurih,” kata Widya.
“Namun tidak disarankan untuk dipanaskan kembali,” kata pakar lulusan Universitas Indonesia itu menambahkan.
Widya menjelaskan, meski makanan mengandung santan miliki lemak tinggi, makanan olahan santan tetap memiliki nutrisi baik seperti vitamin, mineral, dan zat besi. Namun jika dihangatkan kembali bahkan secara berulang akan merusak nutrisi-nutrisi baik dan akan menambah jumlah kandungan lemak jahat di dalamnya.
Bila ini dilakukan dan dikonsumsi secara berkala, Widya menyebut akan menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, pada pencernaan salah satunya.
“Nah ini biasanya mengakibatkan sakit perut, perut kembung, gerd, dan lain sebagainya,”tambahnya.
Hal ini juga berlaku untuk sayur, seperti bayam dan jenis sayuran hijau lainnya. Widya menyebut sayuran hijau yang dihangatkan kembali sangat rentan untuk kehilangan nutrisi.
Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memasak makanan olahan bersantan dengan porsi besar, dengan tujuan untuk menyantapnya kembali beberapa waktu ke depan.
Meski tetap tidak dianjurkan, setidaknya nutrisi yang hilang dan jumlah lemak jahat yang bertambah dapat diminimalisir. Widya menyarankan untuk menghangatkan kembali olahan bersantan dengan menggunakan microwave.
Sebelum menghangatkan kembali, ia juga menganjurkan untuk menyimpan makanan pada wadah tertutup minim udara.
“Ketika kita memanaskan dengan kompor, itu kadang tidak merata panasnya, kalau microwave panasnya biasanya stabil dan lebih baik juga pada proses pembunuhan bakteri,” imbuhnya.
Makanan santan tidak selalu berbahaya untuk dikonsumsi, tetapi dalam beberapa kasus, ada beberapa risiko yang terkait dengan mengonsumsi makanan yang mengandung santan.
Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan mengandung santan adalah:
- Kolesterol tinggi: Santan adalah bahan makanan yang kaya akan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Alergi: Beberapa orang mungkin alergi terhadap santan atau bahan makanan yang mengandung santan. Gejala alergi dapat meliputi gatal-gatal, ruam, dan sulit bernapas.
- Masalah pencernaan: Makanan santan dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi beberapa orang, terutama jika mereka memiliki masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS) atau intoleransi laktosa. Ini bisa menyebabkan diare, kembung, dan sakit perut.
- Potensi keracunan: Santan juga dapat menjadi tempat tumbuh bakteri yang berbahaya jika disimpan pada suhu yang tidak tepat atau jika tidak dimasak dengan benar. Ini dapat menyebabkan keracunan makanan.
Namun, dalam jumlah yang tepat dan jika disimpan dan dimasak dengan benar, makanan santan dapat menjadi bagian dari diet yang sehat dan bermanfaat.
Sebaiknya, makanan mengandung santan dalam jumlah yang moderat dan pastikan untuk memeriksanya sebelum memasak dan mengonsumsinya.
Makanan mengandung santan biasanya sangat lezat dan populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Beberapa contoh makanan yang mengandung santan antara lain:
- Gulai: Gulai adalah hidangan kari dengan kuah kental yang dibuat dengan santan, rempah-rempah, dan daging atau ikan. Biasanya disajikan dengan nasi atau roti.
- Rendang: Rendang adalah hidangan daging yang dimasak dengan rempah-rempah khas Indonesia dan santan, yang dimasak hingga kering dan berwarna hitam kecoklatan. Rasanya sangat gurih dan pedas.
- Laksa: Laksa adalah hidangan mie dengan kuah pedas yang dibuat dengan santan, ikan, rempah-rempah, dan sayuran. Laksa berasal dari Malaysia dan Singapura.
- Sate padang: Sate padang adalah hidangan sate khas Indonesia yang dibuat dengan daging sapi dan dimasak dalam kuah kental dengan santan, rempah-rempah, dan daun jeruk.
- Sayur lodeh: Sayur lodeh adalah hidangan sayuran yang dimasak dengan kuah santan, rempah-rempah, dan sayuran seperti kacang panjang, tahu, dan tempe.
- Es campur: Es campur adalah hidangan penutup yang dibuat dengan campuran buah-buahan, agar-agar, kacang, dan santan.
Namun, perlu diingat bahwa makanan bersantan sebaiknya dikonsumsi dengan porsi yang tepat dan diimbangi dengan asupan makanan lain yang sehat seperti sayuran dan buah-buahan.