Matawanita.net – Menyimpan telur dengan benar di rumah sangat penting lho untuk menjaga kesegarannya dan mencegah terjadinya kerusakan.
Dokter Spesialis Gizi dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM menjelaskan bahwa salah satu cara mudah untuk memilih telur yang bagus yaitu yang memiliki cangkang bersih serta tidak retak.
“Kalau dibanding-bandingkan juga kadang kita nggak bisa tahu. Tapi pilihlah telur yang bersih, tidak ada retakan,” ungkap Marya.
“Karena telur itu gampang terkontaminasi. Belum lagi isinya vitamin dan protein dominannya. Itu wadah yang baik sekali untuk perkembangan bakteri dan kuman. Makanya cangkangnya harus utuh, nggak boleh ada retaknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dokter yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) itu menjelaskan perbedaan telur yang masih baru dengan yang sudah lama diproduksi.
Dia mengatakan, telur yang sudah lama diproduksi saat dipecahkan memiliki kondisi kuning telur yang sudah tidak utuh.
“Terus ciri-ciri telur yang sudah diproduksi terlalu lama, ketika dipecahkan kuningnya nggak utuh. Nah ini masih bisa diproduksi tapi kualitasnya dan rasanya juga lebih turun dari yang fresh,” terangnya.
Kemudian, agar kualitas telur yang telah dibeli tetap terjaga di rumah, Direktur PT Inti Prima Satwa Sejahtera Robby Tjahya Dharma G menjelaskan beberapa cara penyimpanan yang baik.
Salah satu cara untuk menjaga kualitas telur agar nutrisinya tidak berkurang adalah dengan menjauhkannya dari tempat yang panas.
“Sebetulnya taruh di suhu ruangan itu sudah oke. Kalau mau taruh di kulkas, itu bisa memperpanjang sedikit dua sampai tiga hari lebih lama. Tapi ibu-ibu harus pastikan di dalam kulkas tidak ada makanan-makanan yang memiliki bau. Karena telur itu menyerap bau,” kata Robby.
“Sarannya sih taruh di suhu ruangan saja nggak apa-apa. Yang penting nggak kepanasan. Jadi jangan ditaruh di dekat kompor atau dekat kulkas. Karena kulkas itu kan ada kompresornya ya. Nah itu bisa bikin telur jadi encer. Memperpendek masanya,” sambungnya.
Pada umumnya, Robby mengatakan bahwa telur bisa bertahan kurang lebih 28 hari. Namun, kondisi tersebut kembali lagi tergantung dengan cara individu memilih dan menyimpan telurnya di rumah.
Berikut adalah beberapa tips untuk menyimpan telur di rumah:
- Simpan telur di dalam kulkas: Telur sebaiknya disimpan di dalam kulkas pada suhu antara 1-5 derajat Celsius. Hindari menyimpan telur di dekat bahan makanan yang mengeluarkan bau kuat, seperti bawang putih atau bawang bombay, karena telur dapat menyerap bau tersebut.
- Simpan telur dalam posisi horizontal: Telur sebaiknya disimpan dalam posisi horizontal, bukan vertikal. Hal ini karena posisi horizontal dapat membantu menjaga kualitas telur dan mencegah terjadinya kerusakan pada kuning telur.
- Simpan telur dengan bagian puncak ke atas: Jika Anda menyimpan telur dalam wadah tertutup, pastikan bagian puncak telur menghadap ke atas. Hal ini akan membantu menjaga kualitas kuning telur dan mencegah terjadinya kerusakan pada telur.
- Simpan telur di tempat yang kering: Pastikan tempat penyimpanan telur di rumah Anda tidak terlalu lembap atau basah, karena hal ini dapat mempercepat proses pembusukan pada telur.
- Cek tanggal kedaluwarsa: Selalu periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan telur sebelum membeli atau menyimpannya. Gunakan telur sebelum tanggal kedaluwarsa atau dalam waktu dua minggu setelah tanggal pembelian untuk mendapatkan kualitas telur yang terbaik.
Selain cara menyimpan telur yang benar untuk menjaga kesegarannya, ada juga beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyimpan telur agar lebih sehat untuk dikonsumsi. Berikut adalah beberapa tips untuk menyimpan telur agar sehat:
- Gunakan telur organik: Telur organik berasal dari ayam yang diberi makan dengan pakan organik dan tidak diberi hormon atau antibiotik. Telur organik cenderung lebih sehat dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur yang tidak organik.
- Pilih telur dari ayam yang dipelihara dengan baik: Telur yang berasal dari ayam yang dipelihara dengan baik cenderung lebih sehat karena ayam tersebut diberi pakan yang sehat dan memiliki akses ke lingkungan yang bersih.
- Hindari telur yang telah dicuci: Telur yang telah dicuci dapat memiliki lapisan pelindung yang hilang, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam telur dengan lebih mudah. Hindari membeli telur yang telah dicuci dan gunakan telur yang masih memiliki lapisan pelindungnya.
- Jangan mencuci telur sebelum disimpan: Mencuci telur sebelum disimpan dapat mempercepat pembusukan telur. Sebaiknya hindari mencuci telur kecuali jika Anda akan langsung mengkonsumsinya.
- Pastikan telur sudah matang sebelum dikonsumsi: Telur mentah dapat membawa risiko infeksi bakteri, sehingga pastikan telur sudah dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.
- Buang telur yang retak atau rusak: Telur yang retak atau rusak dapat membawa risiko infeksi bakteri, sehingga pastikan untuk membuang telur yang retak atau rusak sebelum disimpan atau dikonsumsi.