Matawanita.com Sebuah penelitian terbaru melihat kasus perundungan kerap menjadi salah bentuk intimidasi yang berkorelasi dengan perasaan sedih hingga percobaan bunuh diri.
Adapun korelasi paling tinggi ketika remaja diintimidasi berdasarkan orientasi seksual atau orientasi gender mereka, demikian temuan studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE oleh John Rovers dari Drake University, AS, dan rekannya.
Nah, salah satu penindasan di sekolah adalah masalah umum, dengan penelitian memperkirakan bahwa ada sebanyak 30 persen pemuda-pemudi Amerika menderita karena diintimidasi oleh orang sekitarnya.
Ada semakin banyak bukti bahwa kasus intimidasi dapat memiliki efek yang bertahan lama pada kesejahteraan, kesehatan, dan penyesuaian sosial siswa ke depannya.
Dalam penelitian ini menggunakan data dari Survei anak muda di Iowa pada 2018, kuesioner ini disebarluaskan dengan ditawarkan setiap dua atau tiga tahun kepada siswa sekolah negeri dan swasta di kelas 6, 8, dan 11 di seluruh negara bagian Iowa, Amerika Serikat.
Hasilnya, mereka menganalisis ada 70.451 respons tervalidasi untuk korelasi antara kesehatan mental dan intimidasi.
Rasio kemungkinan disesuaikan menunjukkan bahwa siswa yang dilaporkan diintimidasi secara fisik, dan mereka yang diintimidasi berdasarkan agama, tidak lebih mungkin melaporkan perasaan sedih atau putus asa daripada siswa yang melaporkan tidak pernah diintimidasi.
Namun, kasus perundungan seperti intimidasi terkait orientasi seksual atau identitas gender, atau lelucon dan komentar seksual yang menyakitkan, secara konsisten berkorelasi dengan perasaan sedih dan putus asa serta upaya dalam melakukan bunuh diri.
Cyberbullying, intimidasi sosial, dan intimidasi berdasarkan ras juga memiliki korelasi yang signifikan dengan tekanan mental dan upaya bunuh diri lanjutnya.
Para penulis menyimpulkan bahwa berbagai jenis kasus perundungan atau intimidasi memiliki korelasi yang berbeda dengan hasil kesehatan mental, dan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini dapat membantu membentuk strategi mitigasi intimidasi di sekolah.
Bahkan dalam studi mengingatkan bahwa perundungan itu begitu menyakitkan karena akan menambah luka dalam perjalanan seseorang ke depannya.
“Bullying itu menyakitkan. Itu menyakiti korban, dan itu menyakiti pelaku intimidasi. Tidak ada yang keluar lebih baik untuk pengalaman itu,”tulis laporan tersebut.
Untuk diketahui, perundungan atau bullying merupakan perilaku yang merugikan, mengintimidasi, atau menyakiti orang lain secara fisik atau emosional secara terus-menerus.
Matawanita membagikan beberapa cara untuk menghindari perundungan:
- Berbicara dengan orang dewasa
Jika kamu mengalami perundungan, penting untuk berbicara dengan orang dewasa yang bisa dipercayai, seperti orang tua, guru, atau guru konselor di sekolah. Mereka dapat membantu kamu menyelesaikan masalah dan memberi dukungan yang dibutuhkan.
- Jangan membalas
Meskipun merespons perundungan dengan marah atau kekerasan mungkin terlihat seperti cara yang baik untuk menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi. Namun, sebenarnya itu hanya akan memperburuk situasi.
Cobalah untuk menjaga ketenangan dan bersikap tetap tenang, sambil menolak tindakan perundungan yang dialami dari sekitar.
- Jangan merahasiakan masalah
Bagi kamu, jangan sekali-kali merahasiakan masalah perundungan dalam diri. Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau orang dewasa yang dapat dipercaya dan dekat. Karena jangan sampai membiarkan perundungan membuat kamu merasa sendirian dan sedih karena bisa mengenai mental.
- Bersikap positif
Ketika mendapatkan perundungan, cobalah untuk menjaga sikap positif dan selalu percaya diri. Kamu harus menunjukkan jika merasa nyaman dengan diri sendiri. Hal ini dapat membantu mencegah perundungan itu terjadi pada dirimu.
- Hindari situasi yang berisiko
Cobalah untuk menghindari situasi yang berisiko terhadap dirimu, seperti menjaga jarak dari orang-orang yang kamu tahu telah berperilaku buruk atau toxic. Selain itu, lebih baik menghindari tempat yang mungkin menjadi tempat perundungan seperti tempat sepi.
- Gunakan teknologi dengan bijak
Jangan biarkan penggunaan teknologi menjadi sumber perundungan dalam hidupmu. Bahkan lebih baik tak usah menanggapi pesan atau komentar negatif yang ada di media sosial, jika ada lakukan blokir atau laporkan pengguna yang berperilaku buruk.
Menghindari perundungan memerlukan usaha dan dukungan dari orang lain. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan dukungan dari orang-orang yang kamu percayai ya kawan Matawanita.