Matawanita.net – Belum usai Covid-19, kini flu burung berkembang begitu pesat dan bisa menjadi penyakit paru berat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr Dwi Oktavia, M.Epid mengatakan bahwa penyakit flu burung pada manusia dapat berkembang cepat.
“Penyakit ini dapat berkembang cepat di manusia yang menyebabkan gambaran pneumonia sampai terjadinya sindrom gangguan pernapasan akut,” kata Dwi dalam sebuah webinar, Kamis (2/3/2023).
Dwi yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menambahkan, jika flu burung juga dapat menyebabkan perubahan neurologis berupa perubahan mental atau kejang, hingga menyebabkan kematian.
Flu Burung Penyakit Menular
Dwi menjelaskan, flu burung merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5N1 yang bersifat zoonosis atau dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
“Kebanyakan kasusnya pada unggas. Mungkin salah satu yang perlu kita waspadai dari pengalaman di masa lalu adalah bagaimana unggas ini kehidupannya sangat dekat manusia,” ujar Dwi.
Virus H5N1 sendiri tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) sehingga sangat menimbulkan sakit berat.

Ciri Flu Burung pada Manusia
Pada manusia, gejala infeksi H5N1 dapat meliputi demam melebihi 38 derajat celcius, lemas, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri perut, nyeri dada, dan diare.
“Secara umum memang mirip dengan virus influenza lain dan COVID-19. Tapi yang penting, yang dapat menjadi kunci adalah flu burung ini kalau ada riwayat kontak dengan unggas sakit atau mati mendadak,” jelas Dwi.
Jika berkaca pada kasus flu burung periode 2005 hingga 2011 di DKI Jakarta, Dwi mengatakan interval waktu antara gejala awal sampai pasien meninggal dunia kebanyakan antara 7-9 hari.
“Kita melihat waktu yang cukup pendek untuk kesempatan mendiagnosis sampai dengan meninggal. Ini juga mungkin karena saat didiagnosis, kondisinya sudah cukup buruk,” kata Dwi.
Diminta Tidak Panik Akan Isu Flu Burung
Dwi pun lantas memberikan pesan kepada masyarakat untuk tidak panik terhadap maraknya kabar mengenai flu burung, namun tetap harus waspada. Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, memasak bahan makanan sampai matang sempurna, membersihkan kandang unggas dengan desinfektan minimal seminggu sekali.
“Jika ada kematian unggas secara mendadak dan dalam jumlah banyak, laporkan ke lurah atau camat dan perwakilan Dinas KPKP,” ujar Dwi.
Selain itu, ia menambahkan, masyarakat harus segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami demam dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan riwayat kontak erat dengan unggas yang sakit atau mati mendadak.
Flu burung atau Avian Influenza (AI) merupakan infeksi virus yang menyerang burung dan bisa menyebar ke manusia.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah flu burung seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Hindari kontak dengan burung liar dan unggas yang terinfeksi: Jangan memegang, memberi makan, atau memelihara burung liar atau unggas yang terinfeksi flu burung.
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar: Pastikan area sekitar Anda bersih dari kotoran burung dan limbah yang mungkin terkontaminasi. Bersihkan kandang atau kandang ayam secara teratur dan gunakan disinfektan yang tepat.
- Cuci tangan secara teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang burung atau unggas, dan sebelum makan atau minum. Pastikan untuk mencuci tangan setelah membersihkan kandang atau kandang ayam.
- Hindari konsumsi daging unggas yang tidak matang sempurna: Memasak daging ayam atau unggas hingga matang sempurna dapat membunuh virus flu burung yang mungkin ada di dalamnya.
- Menghindari kontak dengan orang yang sakit: Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda memiliki gejala flu burung, hindari kontak dengan orang lain dan segera cari perawatan medis.
- Vaksinasi: Ada vaksin flu burung yang tersedia untuk manusia di beberapa negara, dan vaksinasi ini dapat membantu mencegah terjadinya infeksi flu burung.
- Patuhi protokol kesehatan: Selalu patuhi protokol kesehatan yang dianjurkan seperti memakai masker, menjaga jarak sosial, dan mencuci tangan secara teratur.
Namun, jika kamu memiliki gejala flu burung seperti demam tinggi, sakit kepala, batuk, atau sesak napas, segera cari perawatan medis terdekat ya.