Matawanita.net – Penyakit jantung menjadi momok bagi setiap orang, tak hanya orang tua tapi juga anak muda bisa terkena.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Pediatrik dr. Aditya Agita Sembiring, Sp.JP(K) mengatakan bahwa gaya hidup yang tidak sehat bisa membuat anak muda bisa terkena penyakit jantung.
“Untuk bisa sakit jantung itu nggak mudah. Nggak serta merta. Kita ambil contoh yang paling populer itu sakit jantung koroner. Biasanya kan terjadi pada kakek-kakek ya usia 70 tahun. Sekarang 30 tahunan bisa sudah serangan jantung,” kata Aditya, seperti dikutip dari Antara.
Penyakit jantung merupakan kondisi terkait dengan gangguan pada jantung dan pembuluh darah yang menyuplai darah ke jantung.
Penyakit jantung dapat berupa berbagai macam kondisi, termasuk:
- Penyakit jantung koroner: kondisi ini terjadi ketika plak kolesterol menumpuk di dalam pembuluh darah jantung dan menyempitinya. Hal ini menyebabkan aliran darah ke jantung terhambat, dan bisa menyebabkan serangan jantung.
- Kegagalan jantung: kondisi ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup kuat, sehingga tubuh tidak mendapatkan asupan darah yang cukup. Kondisi ini biasanya terjadi akibat dari kerusakan jantung yang disebabkan oleh kondisi seperti penyakit jantung koroner atau tekanan darah tinggi.
- Aritmia: kondisi ini terjadi ketika detak jantung menjadi tidak teratur. Aritmia dapat terjadi karena kerusakan pada jaringan jantung atau gangguan pada sinyal listrik yang mengatur detak jantung.
- Penyakit katup jantung: kondisi ini terjadi ketika katup jantung tidak dapat berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu aliran darah ke dalam dan keluar dari jantung.
- Penyakit jantung bawaan: kondisi ini terjadi ketika terdapat kelainan pada struktur jantung sejak lahir.
“Kenapa? Satu ya karena gaya hidup. Serangan jantung nggak bisa tiba-tiba sehat terus kena serangan jantung. Itu nggak mungkin. Harus ada faktor risikonya,” paparnya.
Aditya juga menyampaikan, terdapat lima faktor risiko dari penyakit jantung yaitu diabetes, hipertensi, kolesterol, riwayat keluarga dan merokok.
Yang menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan anak muda mengalami penyakit jantung adalah gaya hidup yang mulai merokok sejak usia sekolah.
“Sekarang anak-anak SMP sudah merokok. Anak SMA sudah merokok. Mereka juga nggak mikir. Merokoknya sampai dua bungkus, tiga bungkus. Bayangin coba. Jadi gaya hidup ini yang menjadikan kenapa yang muda sudah terkena jantung,”jelasnya.
Selain itu, kini teknologi di dunia kesehatan sudah semakin canggih. Lantas, Aditya mengatakan lebih mudah untuk mendeteksi para generasi muda yang mengalami penyakit jantung.
Sejatinya, dulu pun, sudah terdapat beberapa kasus anak muda meninggal akibat terkena serangan jantung.
“Zaman dulu deteksi serangan jantung belum secanggih sekarang. Zaman dulu kalau ada anak muda sakit terus meninggal tiba-tiba dibilangnya angin duduk, kesambet dan lain-lain. Sekarang teknologi semakin canggih. Apalagi di bidang kardiovaskular. Deteksinya makin mantap,”ujarnya.
Karena itu, Aditya mengimbau agar masyarakat terutama generasi muda mengubah gaya hidupnya. Disarankan untuk menghindari rokok dan mulai menerapkan pola makan sehat dan rajin berolahraga.
Kiat yang dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung, antara lain:
- Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, sereal utuh, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, garam, dan gula.
- Rutin melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau melakukan olahraga ringan lainnya.
- Menghindari kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok, karena merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
- Mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti bermeditasi, melakukan relaksasi, atau berolahraga.
- Menjaga berat badan yang sehat, dengan menghindari kegemukan dan obesitas.
- Meminimalisasi konsumsi alkohol dan menghindari penyalahgunaan narkoba.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara teratur.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan jantung Anda secara keseluruhan. Namun, jika Anda memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan tindakan pencegahan yang tepat.