Matawanita.net – Obesitas merupakan momok bagi tiap orang di seluruh dunia karena merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja.
Obesitas terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, tapi bisa juga karena faktor genetika dan turunan.
Obesitas terjadi karena beberapa faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat.
Pola makan yang mengandung terlalu banyak kalori, lemak, gula, dan garam ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.
Bahkan mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang diolah juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan atau obesitas.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia dr Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK mengatakan edukasi gizi perlu digaungkan guna mencegah anak terkena diabetes.
Bahkan obesitas ini mesti diedukasi sejak seseorang hendak menikah. Edukasi ini dilakukan agar calon orangtua memiliki ilmu gizi ketika seorang wanita atau calon orangtua hamil, melahirkan.
“Masuk fase MPASI, pastikan orangtua memahami bahwa anak butuh makan dalam bentuk gizi seimbang. Makan sesuai kebutuhan bukan keinginan si anak atau keinginan orangtua,” kata Diana seperti dikutip dari Antara.
Ia mengingatkan, komposisi gizi seimbang yang dibutuhkan anak berupa karbohidrat, protein hewani dan protein nabati, serta zat gizi mikro lainnya. Karena itu, pastikan makan yang sesuai kebutuhan anak dan kelompok usia.
“Prinsipnya makan dengan kebutuhan kalori sesuai kelompok usia. Orang tua harus paham hal ini untuk menghindari asupan kalori berlebih pada anak sehingga terhindar dari risiko obesitas,” tambahnya.
Selain memilih jenis makanan, sebaiknya kita harus perhatikan juga cara memasaknya. Disarankan bagi orang tua untuk bisa mengurangi masakan yang digoreng, sebagai contoh cukup satu hingga dua kali dalam sepekan untuk anak.
Selebihnya, atur cara memasak dengan ditumis, sop bening, pepes, panggang. Menurut Diana, cara tersebut sangat efektif mengurasi asupan kalori si anak.
“Hindari makanan olahan dan makanan frozen, kaleng, snack. Kenalkan anak pada makanan segar dan olahan sendiri. Daripada makan nugget mending makan ayam, daripada sosis mending masak daging cincang. Pilih makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran segar,” jelas dr Diana.
Obesitas pada anak terjadi ketika anak memiliki kelebihan berat badan yang signifikan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas pada anak antara lain seperti Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, faktor psikologis dan faktor lingkungan.
Sementara itu, dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, dr. Frida Soesanti SpA(K) menyarankan, agar anak terhindar dari obesitas, orangtua perlu memantau tumbuh kembang anak sejak dilahirkan.
Pemantauan ini meliputi pengukuran tinggi dan berat badan anak secara rutin, minimal saat datang untuk imunisasi. Ketika anak mengalami kenaikan berat badan yang tidak wajar, pastikan proporsi dengan tinggi badannya seimbang.
“Jika berat badan anak menurut tinggi badannya lebih dari 120 persen maka sudah termasuk obesitas,”paparnya.
Karena itu, untuk penanganan obesitas pada anak memerlukan kerjasama seluruh anggota keluarga. Menurut Frida, pemahaman gizi penting dan minimal orangtua harus memahami makanan mana yang sehat dan makanan yang harus dibatasi untuk anak.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada tubuh, seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Menjaga pola makan yang sehat
Konsumsi makanan yang kaya serat dan rendah lemak seperti buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan protein sehat seperti ikan dan ayam. Hindari makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh.
- Menjaga aktivitas fisik
Melakukan olahraga secara teratur setidaknya 150 menit per minggu atau sekitar 30 menit sehari. Jenis olahraga yang baik untuk mencegah obesitas antara lain jogging, berenang, atau bersepeda.
- Menghindari kebiasaan buruk
Hindari merokok, minum alkohol berlebihan, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
- Mengontrol stres
Stres bisa memicu keinginan untuk makan berlebihan. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik bisa membantu mencegah obesitas.
- Tidur yang cukup
Kurang tidur dapat memicu hormon lapar dan keinginan untuk makan berlebihan. Cobalah tidur minimal 7-8 jam per malam.
- Mencari dukungan
Mencari dukungan dari teman atau keluarga bisa membantu mencegah obesitas. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok dukungan untuk menjaga kesehatan dan berbagi pengalaman.