Matawanita.net – Bersikap baik, peka, atau berempati atau menyenangkan orang itu baik dan merupakan sifat yang harus dihargai dan dibanggakan oleh seseorang. Tetapi mengedepankan kebutuhan orang lain dan menempatkan kebutuhanmu di urutan belakang ini bisa dapat berdampak negatif.
Menyenangkan orang lain dalam hal keperibadian, dimana merupakan tindakan yang bergantung seperti apa orang melihatnya. Hal ini bisa saja mengakibatkan krisis identitas.
Bahkan hal ini tidak hanya akan menciptakan stres yang tidak perlu pada dirimu sendiri, tetapi juga akan merusak hubungan dengan pasangan atau orang lain.
Ingin keluar dari lingkaran setan ini? Jujurlah pada diri kamu sendiri dan penuhi kebutuhan terlebih dahulu.
Inilah yang perlu harus diketahui jika kamu adalah seorang yang suka menyenangkan orang lain dan ingin memperbaiki hubungan tanpa harus kehilangan diri jati diri.
Apakah Kamu Orang yang Menyenangkan Orang Lain?
Istilah ‘people pleaser’ mengacu pada orang yang memiliki dorongan kuat untuk menyenangkan orang lain, bahkan itu bisa terjadi dengan mengorbankan dirinya sendiri.
Bagi orang lain, mereka tampil sebagai individu yang penuh perhatian, peduli, dan berempati. Mereka berusaha keras untuk membuat orang lain bahagia dan juga siap disalahkan untuk sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan mereka.
Melalui hal ini, mereka mencari persetujuan dari pasangan mereka untuk mempertahankan hubungan mereka. Sifat ini juga dikaitkan dengan ‘sosiotrofi’.
Meskipun individu dengan perilaku menyenangkan orang lain memiliki sifat-sifat positif, ketika perilaku ini menjadi tidak terkendali, hal ini dapat mengisyaratkan harga diri yang rendah, citra diri yang buruk, kecenderungan untuk berprestasi secara berlebihan, atau kebutuhan untuk memegang kendali.
Ada beberapa sifat tertentu yang dikaitkan dengan individu yang memiliki perilaku menyenangkan orang lain seperti dikutip dari Boldsky:
- Mereka memiliki kesulitan untuk mengatakan tidak kepada orang lain dan menyetujui segala sesuatu atau semua orang meskipun mereka tidak menyukai atau menyetujui sesuatu atau seseorang.
- Mereka meminta maaf atas insiden atau situasi yang bukan kesalahan mereka dan mereka tidak terlibat dalam hal apa pun.
- Mereka cenderung mengorbankan atau mengabaikan keinginan atau kebutuhan mereka untuk membantu orang lain.
- Mereka memiliki harga diri yang rendah dan mudah terpengaruh oleh bagaimana orang lain memandang mereka.
- Mereka menyalahkan orang lain untuk hal-hal yang bahkan bukan kesalahan mereka.
- Mereka skeptis untuk menolak orang lain karena takut akan dianggap kejam dan egois.
- Mereka cenderung menggeser atau mengubah perilaku mereka yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan perasaan orang lain.
Karena sifat dan perilaku ini, orang yang suka menyenangkan orang lain kehilangan jati diri dan membangun sifat-sifat negatif selama periode waktu tertentu.
Mereka mendedikasikan sebagian besar waktu mereka untuk orang lain, dan oleh karena itu, mereka hampir tidak memiliki waktu yang tersisa untuk memahami atau memproses emosi, perasaan, atau kebutuhan mereka sendiri.
Lantas, mereka kebanyakan lelah secara emosional. Mereka merasa sulit untuk mengekspresikan kebencian ketika hal itu menumpuk dan oleh karena itu, hal itu menyebabkan frustrasi dan perilaku pasif-agresif.
Akibat stres yang terus menerus, mereka merasa sangat sulit untuk rileks. Selain itu, mencoba mengakomodasi semua orang dan segala sesuatu dalam hidup mereka, membuat mereka kehilangan keaslian mereka, menguras energi mereka dan membuat hubungan mereka menjadi lemah.
Cara Menghadapi Perilaku yang Menyenangkan Orang Lain dalam Hubungan:
- Ambil Langkah Kecil
Perubahan yang tiba-tiba bisa jadi membuat kamu kewalahan, jadi ambillah langkah-langkah kecil. Meskipun terkadang harus mengendalikan diri, di lain waktu kamu harus membuat orang lain sadar akan perasaan dan batasanmu.
Kamu bisa mulai dengan mengekspresikan emosi, menyuarakan pendapat, dan menjadi vokal tentang kebutuhan.
- Ketahui Batasanmu
Mengetahui batas-batasmu akan membantu menariknya secara efektif. Hal ini akan membantu mendapatkan kembali kendali atas kehidupanmu pribadi.
Bersikaplah spesifik tentang ide-idemu. Jika seseorang meminta terlalu banyak darimu, tolaklah dengan sopan dan beritahu mereka seberapa banyak yang dapat kamu tanggung.
- Jangan Membuat Alasan
Katakanlah secara langsung jika kamu berencana untuk mengatakan ‘tidak’ pada seseorang atau sesuatu. Jangan membuat alasan yang tidak perlu atau memberikan alasan yang tidak diperlukan setiap saat.
Jika kamu tidak ingin berpartisipasi dalam sesuatu, bersikaplah tegas dan jelaskan kepada pasangan atau sekelompok orang di sekitarmu.
- Hubungan Bukanlah Jalan Satu Arah
Sangatlah penting bagi Anda dan pasangan untuk saling membalas perasaan dan kebutuhan satu sama lain. Hal ini mendorong hubungan yang sehat. Jika salah satu pasangan selalu memberi dan pasangan lainnya selalu menerima, maka pastikan mereka berusaha untuk memberikan sesuatu sebagai balasannya.
- Tetapkan Prioritasmu Secara Lurus
Setelah kamu menetapkan prioritas secara lurus, akan lebih mudah untuk mencapai tujuan. Selain itu, hal ini juga akan membantumu mengetahui kapan memiliki waktu atau energi untuk berinvestasi pada seseorang atau apapun.
Jika kamu merasa tidak nyaman melakukan sesuatu, maka abaikan saja dan temukan sesuatu yang ingin dilakukan.
- Berpikirlah Sebelum Bertindak
Kamu tidak harus memenuhi semua permintaan yang diajukan kepadamu. Luangkan waktu untuk memprosesnya dan bertindaklah sesuai dengan itu.
Kamu bisa bertanya pada diri sendiri apakah ini adalah sesuatu yang benar-benar ingin dilakukan sekarang, atau berapa banyak waktu dan energi yang akan dihabiskan, lalu kamu bisa memberi tahu orang lain tentang keputusanmu. Kamu selalu bisa mengulur waktu atau menolak permintaan tersebut jika itu tidak menarik.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri
Jangan menunda atau mengabaikan perasaanmu, proseslah untuk memahami akar masalahnya. Ingatkan dirimu akan nilai harga diri kamu juga membutuhkannya dan layak mendapatkan cinta, perhatian, rasa hormat, kepercayaan, dan waktu untuk diri sendiri. Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia dan merasa nyaman.
- Bersikaplah Otentik Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
Bersikap baik, peduli, dan peka adalah kualitas yang membuat sebuah hubungan menjadi kuat, tetapi penting bagi kamu untuk selalu memahami maksud di balik tindakanmu.
Jangan mencari persetujuan orang lain atau takut ditolak, jadilah jujur pada diri sendiri. Hal ini tidak hanya akan membuat segalanya menjadi lebih baik, tetapi juga bagi orang lain.