Matawanita.net – 8 Maret akan menjadi peringatan hari perempuan, sindrom wanita mesti harus diperhatikan, karena kondisi ini merupakan psikologis yang perlu diperhatikan, karena kaum hawa masih ada yang dilecehkan oleh pasangannya.
Sindrom wanita yang babak belur dianggap sebagai subkategori dari gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Apa itu Kekerasan Seksual
Terlepas dari jenis kelamin, usia, kelas sosial, atau pendidikan, kekerasan dapat terjadi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengacu pada kekerasan seksual merupakan jenis pelecehan yang terjadi dalam hubungan romantis.
Ketika seseorang hidup dengan sindrom wanita yang dipukuli, mereka mungkin merasa tidak berdaya. Hal ini dapat membuat mereka percaya bahwa mereka pantas mendapatkan pelecehan, dan mereka tidak dapat menghindarinya.
Dalam banyak kasus, inilah sebabnya mengapa korban tidak melaporkan pelecehan yang mereka alami kepada polisi atau orang yang mereka cintai.
Apa Saja Tahapan Sindrom Wanita yang Dipukuli?
Penting untuk dipahami bahwa sindrom wanita yang dipukuli dapat berbeda dari satu orang ke orang lain karena keadaan unik yang mereka hadapi. Meskipun demikian, secara umum ada empat tahap yang dianggap sebagai sindrom perempuan yang babak belur seperti dikutip dari Boldsky.
- Penyangkalan, individu tidak mau menerima bahwa dia telah dilecehkan, atau mereka menganggapnya sebagai kejadian yang hanya terjadi sekali.
- Perasaan bersalah, individu percaya bahwa pelecehan tersebut adalah kesalahannya.
- Fase pencerahan terjadi ketika orang tersebut menyadari bahwa mereka tidak pantas menerima pelecehan tersebut dan bahwa pasangannya adalah orang yang melakukan pelecehan.
- Ada rasa tanggung jawab, Ketika orang tersebut menerima bahwa hanya pelaku yang bertanggung jawab atas pelecehan tersebut, mereka akan mulai menyelidiki kemungkinan untuk meninggalkan hubungan tersebut.
Apa Saja Tanda-tanda Sindrom Wanita yang Dipukuli?
Seseorang yang berada dalam hubungan yang penuh kekerasan mungkin mengalami pemikiran atau persepsi berikut:
- Mereka percaya bahwa pelecehan itu adalah kesalahan mereka
- Merahasiakan pelecehan tersebut dari keluarga dan teman
- Takut akan kehidupan mereka sendiri atau kehidupan anak-anak mereka
- Percaya bahwa pelaku kekerasan itu maha tahu dan dapat mengamati setiap gerakan mereka
Tanda-tanda Peringatan Sindrom Wanita yang Dipukuli
Perhatikan beberapa gejala penting yang mungkin mengindikasikan bahwa seseorang yang kamu kenal berada dalam hubungan yang penuh kekerasan dan membutuhkan bantuan.
- Membuat alasan untuk tidak bertemu teman, atau keluarga, atau melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan
- Memiliki sikap cemas atau takut terhadap pasangannya
- Secara konsisten berbohong atau tidak menjelaskan memar atau cedera
- Memiliki akses terbatas ke dana atau transportasi
- Sering ditelepon oleh orang penting lainnya
Efek Samping dari Sindrom wanita menyimpan dampak yang sangat serius
Efek samping jangka pendek dari sindrom wanita meliputi depresi, penurunan harga diri, gangguan hubungan dengan teman dan keluarga, kecemasan yang parah, perasaan tidak berharga dan putus asa, dan rasa tidak berdaya.
Efek jangka panjang dari sindrom wanita meliputi gejala seperti PTSD, penyakit jangka panjang yang berhubungan dengan stres yang dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan masalah jantung yang terkait, sakit punggung kronis atau sakit kepala, dan peningkatan risiko diabetes, asma, depresi, dan disfungsi kekebalan tubuh.
Perawatan untuk Sindrom Wanita yang Babak Belur
Perawatan untuk sindrom wanita yang babak belur dimulai dengan membawa mereka ke tempat yang aman dan jauh dari pelaku kekerasan.
Jika ada seseorang yang kamu sayangi menderita sindrom wanita, kamu dapat mengembangkan rencana keselamatan dan rencana pelarian tanpa pelaku kekerasan. Dianjurkan juga untuk meminta dokter memeriksa cedera yang mungkin diakibatkan oleh penganiayaan tersebut.
Sebagai pengingat bagi Sindrom Wanita
Jika orang yang kamu sayangi menderita sindrom wanita yang babak belur, kamu harus segera mencari bantuan. Sangatlah mungkin untuk mengobati battered woman syndrome dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Untuk diketahui, kekerasan seksual sangat tidak dapat diterima dan harus dilawan dengan tegas. Korban harus segera mencari bantuan dan dukungan dari pihak yang dapat membantu, seperti keluarga, teman, atau profesional kesehatan dan hukum.
Perlu juga dilakukan upaya pencegahan kekerasan seksual dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang masalah ini, serta memperkuat peraturan dan hukum yang melindungi korban kekerasan seksual.