Matawanita.net – Obesitas bisa saja menyerang siapa saja dari anak-anak smpai dewasa, salah satu cara untuk mencegahnya yaitu dengan mengubah pola makan.
Obesitas merupakan kondisi medis yang terjadi ketika seseorang memiliki kelebihan berat badan yang signifikan atau jumlah lemak tubuh yang berlebihan yang dapat mengakibatkan dampak negatif pada kesehatan.
Obesitas diukur dengan indeks massa tubuh (BMI), yaitu perbandingan antara berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Jika BMI seseorang berada pada rentang 30 atau lebih, maka dapat dikategorikan sebagai obesitas.
Sebelum meminta berolahraga sesuai usia, ubah pola makan menjadi kunci menangani obesitas menurut Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
“Sebab pola makan ini jauh lebih besar daripada pola geraknya. Kalau anak obesitas susah kalau langsung disuruh olahraga berat. Jalan kaki saja berat dia badannya,” kata Pirpim seperti dikutip dari Antara.
Untuk pola makan, orangtua bisa berhenti memberi anak makanan rendah nutrisi seperti junk food. Lalu mengubah makanan dengan makanan alami atau real food.
Piprim juga menambahkan, anak-anak sebaiknya dikenyangkan dengan sumber protein hewani, misalkan nasi dengan banyak lauk berupa dadar telur, ikan atau ayam.
Untuk jumlah protein yang ditingkatkan guna mencegah anak-anak menyantap karbohidrat cepat serap misalnya dari camilan-camilan rendah nutrisi.
“Anak jadi lapar terus dan kebanyakan kalori karena pilihan jenis makanannya keliru, terlalu sering diberi makanan yang indeks glikemik tinggi atau tinggi karbohidrat, gula dan tepung,” tambahnya.
Adapun dampak obesitas, gula darah anak cepat naik kemudian cepat turun. Ketika gula darahnya naik seperti roller coaster kemudian turun menukik, anak akan merasa lapar lagi lalu meminta makan kembali.
Piprim mengakui upaya untuk memutus pola makan anak yang gemar menyantap junk food dan minuman manis tidak mudah. Ini membutuhkan dukungan orangtua.
“Mungkin minuman manisnya diganti dengan pemanis non-kalori seperti stevia, yang sangat manis tetapi tidak ada kalorinya, bisa jadi alternatif pemanis untuk anak-anak yang obesitas. Bahkan anak yang tidak obes pun boleh juga pemanisnya pakai stevia,”sarannya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K) berpesan agar orangtua mencegah anak terkena obesitas sedini mungkin.
Jika anak terlanjur obesitas, maka memodifikasi pola makan anak dan pola hidupnya bisa dilakukan sehingga bisa mengurangi dampak dari obesitas itu sendiri.
Kriteria anak obesitas bisa diukur melalui kurva pertumbuhan yang memperhitungkan penambahan tinggi badan. Ini berbeda dari orang dewasa yang berpegang salah satunya pada nilai indeks massa tubuh (IMT).
Mencegah obesitas pada anak sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah obesitas pada anak melalui pola makan:
- Berikan makanan yang sehat
Pastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan seimbang dengan banyak buah, sayuran, biji-bijian, protein rendah lemak, dan produk susu rendah lemak. Hindari makanan olahan dan makanan tinggi gula, lemak, dan natrium. - Menghindari minuman manis
Batasi konsumsi minuman manis seperti minuman bersoda, jus buah yang diproses, teh manis, dan minuman olahan lainnya. - Rutin berolahraga
Anak harus memiliki rutinitas olahraga yang sehat dan teratur setiap hari. Dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, bersepeda, atau melakukan aktivitas fisik lainnya yang disukai oleh anak. - Batasi waktu menonton TV dan main gadget
Anak yang terlalu lama menonton TV atau bermain gadget lebih cenderung kecanduan, kurang beraktivitas fisik, dan mengalami obesitas. - Tidur yang cukup
Pastikan anak tidur yang cukup setiap hari. Kurang tidur dapat memicu peningkatan hormon lapar dan keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat. - Jadwalkan makan
Anjurkan anak untuk makan dalam jadwal tetap dan teratur. Anak yang makan dalam jadwal tetap lebih cenderung memilih makanan yang sehat dan menghindari makanan yang tidak sehat.
Meski demikian, ingatlah untuk memberikan teladan yang baik dengan memperlihatkan perilaku sehat dan pola makan yang sehat dalam keluarga.
Ini dapat membantu anak lebih termotivasi untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari obesitas yang terjadi.