Matawanita.net – Penyakit leptospirosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat ditemukan di air, tanah, dan kotoran hewan yang terinfeksi.
Orang dapat terinfeksi dengan penyakit leptospirosis melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi, terutama tikus.
Penyakit Leptospirosis dapat menyebabkan berbagai gejala seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan ruam. Gejala ini mirip dengan gejala influenza, sehingga seringkali sulit untuk didiagnosis secara tepat.
Apabila dibiarkan tidak terobati, penyakit leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kerusakan hati, dan gangguan sistem syaraf. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pengobatan medis jika kamu mengalami gejala ini.
Penyakit Leptospirosis Rawan bagi Penderita Komorbid
Dokter spesialis penyakit dalam dari RSUP Dr. Kariadi Semarang Dr dr Muchlis Achsan Udji Sofro SpPD KPTI MKM FINASIM mengatakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira intterogans akut, rawan menjangkiti penderita dengan komorbid.
Umumnya para penderita penyakit leptospirosis akut, yang tertular dari urine hewan yang terinfeksi, ikut mengalami infeksi pada organ tubuh lainnya dan meningkatkan tingkat fatalitas kasus.
“Faktor yang menyebabkan kasus leptospirosis akhirnya meninggal terutama terjadi karena adanya komorbid seperti diabetes melitus tidak terkontrol, hipertensi tidak terkendali, ginjal kronis,” kata Muchlis.
Menurutnya, biasanya fatalitas terjadi akibat bakteri leptosprira intterogans yang menjadi penyebab leptospirosis menjalar ke organ-organ tubuh. Dimana yang sebelumnya telah bermasalah dari adanya penyakit penyerta atau bawaan alias komorbid.
Beberapa penyakit penyerta atau komorbid yang memiliki fatalitas kasus lebih tinggi apabila pasien juga mengalami leptospirosis di antaranya diabetes melitus, ginjal kronis, sirosis hati, dan lupus eritematosus sistemik.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, maka potensi kasus menuju kematian lebih meningkat dari penyakit leptospirosis ini.
Maka dari itu, Muchlis menyarankan agar masyarakat dapat mencegah terjadinya kasus leptospirosis akut pada penderita komorbid, terlebih di musim penghujan ini, maka pasien harus disiplin mengecek kondisi penyakit penyertanya tersebut.
“Kelemahan kita itu penyakit tidak menularnya belum dikontrol dengan baik. Banyak pasien diabetes melitus tidak mau kontrol karena tidak bergejala, banyak pasien hipertensi malas minum obat. Harusnya penyakit menular itu diatasi berbarengan dengan penyakit tidak menularnya,” katanya.
Gejala Penyakit Leptospirosis
Gejalanya secara umum terdiri dari demam tinggi, sakit kepala, hingga nyeri otot. Untuk gejala berat biasanya disertai dengan pendarahan bisa dari mimisan, gusi berdarah, hingga batuk berdarah.
Apabila bergejala ringan hingga sedang, Muchlis menyebut penyakit ini dapat diobati dengan meminum obat antibiotik. Namun untuk kasus leptospirosis berat, pasien disarankan untuk mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit.
Berikut adalah beberapa cara mencegah terkena penyakit leptospirosis seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Hindari kontak dengan air dan tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan, terutama tikus. Usahakan untuk selalu menggunakan alas kaki dan sarung tangan saat bekerja atau bermain di area yang mungkin terkontaminasi.
- Jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda. Kurangi jumlah tikus dan hewan yang mungkin terinfeksi di sekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal.
- Lindungi diri dengan memakai pakaian yang sesuai saat bekerja atau bermain di area yang mungkin terkontaminasi. Misalnya, gunakan sarung tangan, sepatu bot, dan pakaian pelindung yang tepat.
- Berikan vaksinasi kepada hewan peliharaan Anda. Hewan yang terinfeksi leptospirosis dapat menularkan bakteri tersebut kepada manusia.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir setelah bekerja atau bermain di area yang mungkin terkontaminasi.
- Jangan minum air yang belum dimasak atau tidak terjamin kebersihannya, terutama jika Anda berada di daerah yang memiliki riwayat leptospirosis.
- Jangan memakan daging hewan yang belum dimasak dengan baik atau telur mentah.
Jika Anda merasa telah terpapar dengan bakteri leptospirosis, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Semakin cepat Anda mendapatkan pengobatan, semakin besar kemungkinan kesembuhan yang akan terjadi.
Berikut adalah beberapa saran makanan bagi penderita komorbid:
- Konsumsi makanan yang rendah garam dan gula. Garam dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, sementara gula dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
- Konsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Konsumsi makanan yang kaya protein, seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein adalah nutrisi penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.