Matawanita.net – Penyakit ginjal merupakan sebuah kondisi atau fungsi terganggu pada organ itu, baik itu secara tiba-tiba atau bertahap.
Ahli gizi dari PT Kalbe Farma Tbk Airin Levina, S.Gz mengatakan, mencegah penyakit ginjal kronik dapat dilakukan dengan minum air putih yang cukup.
Bagi penderita penyakit ginjal juga mesti membatasi konsumsi gula, garam, serta lemak (GGL).
“Air putih harus cukup, minimal dua liter per hari atau setara dengan delapan gelas air minum. Tapi kalau sehari-harinya di lapangan, panas-panasan, maka harus ditambah karena ada cairan yang keluar dalam bentuk keringat,” kata Airin dalam media briefing “Jaga Ginjal untuk Masa Depan” di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu (11/3/2023).
Sementara untuk takaran mengonsumsi gula, Airin mengatakan batas maksimalnya yaitu 50 gram atau setara 4 hingga 5 sendok makan per hari.
“Tapi, waspadai juga hidden sugar. Kita makan fast food, soft drink dan minuman lain termasuk kopi yang ditambah gula dan creamer, itu juga gula, harus dibatasi,”paparnya.
Sementara untuk garam, Airin mengatakan batasannya adalah satu sendok teh per hari. Konsumsi garam dalam waktu panjang dan berlebihan akan menyebabkan hipertensi yang merupakan salah satu pencetus penyakit ginjal kronik.
Sementara untuk lemak, pilihlah yang baik untuk tubuh, berupa lemak jenuh dan Omega 3, dan Omega 6.
Selanjutnya, Airin mengatakan bahwa pencegahan penyakit ginjal kronik juga dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan gizi secara seimbang mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga serat.
Di sisi lain, jika seseorang sudah mengalami gangguan ginjal tahap pra dialisis, maka ia harus berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai seberapa banyak kebutuhan air yang harus diminum.
“Kalau pra dialisis, ada yang airnya dibatasi, ada juga yang tidak perlu, tentunya kita lihat lagi kemampuan tubuhnya dan aktivitasnya seperti apa. Jadi harus konsultasi,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan orang yang mengalami gangguan ginjal kronik tahap pra dialisis maupun dialisis juga tetap harus membatasi gula, garam, dan lemak.
Kemudian, Airin juga mengingatkan ada perbedaan soal kebutuhan protein bagi orang sehat, pasien pra dialisis, dan pasien yang sedang menjalani dialisis.
“Kalau yang sehat butuh 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per saji, kalau pra dialisis 0,6-0,8 gram per kilogram berat badan per saji, kalau sudah dialisis butuh lebih banyak protein karena ada protein dalam darah yang terbuang selama proses cuci darah, ada yang mengatakan 1,2-1,5 gram per kilogram berat badan per hari,” ujar Airin.
Begitu juga dengan kalori, Airin mengatakan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada penyakit ginjal meliputi:
- Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, seperti kaki atau pergelangan kaki.
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada daerah pinggang atau perut bagian bawah.
- Perubahan warna urin, seperti urin yang berwarna gelap atau berdarah.
- Kesulitan berkemih atau sering buang air kecil, bahkan pada malam hari.
- Kelelahan yang berlebihan atau perasaan tidak nyaman secara umum.
Beberapa penyebab umum dari penyakit ginjal meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, infeksi ginjal, batu ginjal, dan gangguan autoimun.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab dan jenis penyakit ginjal dengan akurasi untuk dapat melakukan pengobatan yang tepat dan menghindari komplikasi yang lebih serius.
Jika kamu mengalami gejala penyakit ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit ginjal, di antaranya seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Kontrol tekanan darah dan kadar gula darah: Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah penyebab utama penyakit ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memonitor dan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah Anda.
- Menerapkan gaya hidup sehat: Gaya hidup sehat, seperti berolahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan tidak merokok, dapat membantu mencegah penyakit ginjal.
- Minum cukup air: Minum cukup air setiap hari dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal dan memperbaiki fungsi ginjal.
- Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan berbahaya: Konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu dapat merusak ginjal. Hindari atau batasi konsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter.
- Rutin memeriksakan kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mengidentifikasi penyakit ginjal lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi.
- Hindari penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat seperti NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dapat merusak ginjal. Hindari penggunaannya atau gunakan sesuai dengan anjuran dokter.