Matawanita.net – Ginjal merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.
Ginjal juga memiliki peran dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, memproduksi hormon, dan mengatur tekanan darah.
Banyak orang menghindari gangguan ginjal, dimana suatu kondisi medis yang melibatkan kerusakan atau gangguan pada fungsi organnya.
Karena itu, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi dr Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, FINASIM dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) menganjurkan pasien gangguan ginjal sebaiknya tidak melakukan pengobatan alternatif.
“Kalau melihat guideline dari perhimpunan ahli-ahli ginjal sedunia, justru tidak menganjurkan pengobatan alternatif pada pasien-pasien yang mengalami gangguan ginjal,” kata Pringgo seperti dikutip dari Antara.
Belum Ada Obat Alternatif yang Bisa Sembuhkan Gangguan Ginjal
Menurutnya, hingga saat ini belum ada pengobatan alternatif yang terbukti ampuh membantu memperbaiki fungsi ginjal atau mengobati gangguan ginjal.
Dokter yang juga berpraktik di RS PELNI itu menjelaskan, pengobatan penyakit ginjal tergantung pada derajat penurunan fungsi ginjal yang dialami pasien. Pasalnya, ginjal yang sudah dalam kondisi gagal tidak dapat disembuhkan.
Jika masih dalam tahap awal, maka yang harus dilakukan adalah mengatasi penyakit yang mendasarinya. Adapun penyakit-penyakit yang dapat memicu gangguan ginjal termasuk diabetes, hipertensi, dan peradangan ginjal.
“Kalau ternyata karena diabetes, maka kita kontrol gula darahnya. Kalau hipertensi, maka kontrol tekanan darahnya. Begitu juga dengan penyakit lain,” ujar dokter yang merupakan almuni di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Selanjutnya, jika penurunan fungsi ginjal sudah memasuki tahap lanjut tapi belum memerlukan dialisis atau cuci darah, maka dokter akan melakukan upaya-upaya pengobatan termasuk dengan menurunkan asupan protein. Dasarnya, protein dapat membuat kerja ginjal menjadi lebih berat.
Kemudian apabila penyakit ginjal telah memasuki tahap akhir, maka pasien memerlukan terapi pengganti ginjal baik dengan cuci darah maupun transplantasi ginjal.
“Jadi sudah tahap akhir, fungsi ginjal pasti sudah sangat rendah sekali sehingga harus digantikan fungsinya, kalau tidak, bisa membahayakan pasien. Dan kenapa disebut pengobatan pengganti? Karena tidak menyembuhkan ginjalnya yang sudah gagal itu,” papar Pringgo.
Sebagai informasi, bagi masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang menjamin untuk menanggung biaya yang dibutuhkan oleh pasien gagal ginjal termasuk saat melakukan cuci darah dan transplantasi ginjal.
Jaminan biaya dari BPJS Kesehatan untuk tindakan hemodialisis atau cuci darah adalah Rp92 juta per tahun apabila dilakukan dua kali sepekan per pasien. Sedangkan untuk Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) hingga sembuh adalah Rp76 juta per tahun untuk setiap pasien.
Sementara itu. jumlah biaya yang ditanggung untuk transplantasi ginjal bisa mencapai Rp378 juta dan sudah termasuk pemeriksaan, observasi, obat-obatan, hingga penyembuhan.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari gangguan ginjal:
- Konsumsi cukup air: Minum cukup air setiap hari dapat membantu mencegah terbentuknya batu ginjal dan memperbaiki fungsi ginjal.
- Kontrol tekanan darah dan kadar gula darah: Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah penyebab utama penyakit ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memonitor dan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah Anda.
- Menerapkan gaya hidup sehat: Gaya hidup sehat, seperti berolahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan tidak merokok, dapat membantu mencegah gangguan ginjal.
- Menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan berbahaya: Konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu dapat merusak ginjal. Hindari atau batasi konsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter.
- Rutin memeriksakan kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mengidentifikasi gangguan ginjal lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi.
- Hindari penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat seperti NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dapat merusak ginjal. Hindari penggunaannya atau gunakan sesuai dengan anjuran dokter.