Matawanita.net – Pada umumnya diyakini bahwa tidur di lantai akan membuat kamu istirahat malammu yang nyenyak, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi nyeri punggung.
Akan tetapi, apakah hal ini valid secara ilmiah? Tidur di lantai adalah hal yang umum di beberapa budaya jika dibandingkan di tempat tidur.
Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut yang dilakukan mengenai manfaat potensial dari tidur di lantai.
Seperti dikutip dari Boldsky, sebuah penelitian menemukan potensial dari tidur di lantai, tapi juga akan memeriksa beberapa efek samping potensial, serta individu mana yang harus menghindari tidur di lantai.
Apa Manfaat Tidur di Lantai?
- Tidur di Lantai dapat membantu mengatasi sakit punggung
Banyak orang mengklaim bahwa tidur di lantai dapat meringankan sakit punggung, meskipun hanya ada sedikit penelitian yang menyatakan bahwa hal tersebut dapat membantu.
Mereka yang menganjurkan tidur di lantai mengklaim bahwa hal ini dapat mengurangi sakit punggung dan menghasilkan tidur malam yang lebih nyenyak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kasur dengan tingkat kekerasan sedang dapat meningkatkan kenyamanan tidur, meningkatkan kualitas tidur, dan memperbaiki keselarasan tulang belakang.
Ada kemungkinan bahwa dukungan kuat yang ditawarkannya pada tulang belakang mungkin memiliki efek yang sama, meskipun penelitian dan pengamatan terhadap tidur di lantai belum menyeluruh.

- Tidur di Lantai dapat memperbaiki postur tubuh
Bukti observasi menunjukkan bahwa kelembutan lantai dapat memperbaiki postur tubuh. Sekali lagi, ada beberapa validitas untuk klaim ini. Permukaan yang lembut memungkinkan tulang belakang melengkung sementara permukaan yang keras memberikan dukungan. Banyak orang telah melaporkan bahwa kekencangan lantai membuat tulang belakang tetap lurus.
Mereka yang memiliki postur tubuh yang buruk atau kelainan tulang belakang seperti skoliosis atau kifosis harus berkonsultasi dengan dokter sebelum tidur di lantai.
Apakah Tidur di Lantai Buruk?
- Reaksi alergi
Lantai sering kali menumpuk lebih banyak debu dan kotoran daripada permukaan lain di rumah, terutama jika Anda memiliki karpet, yang dapat memicu alergi seperti bersin, pilek, gatal, mata merah, mengi, dan batuk.
- Meningkatnya sakit punggung
Menurut beberapa laporan, tidur di lantai dapat mengurangi sakit punggung. Di sisi lain, yang lain berpendapat bahwa hal ini memiliki efek sebaliknya karena permukaan yang keras membuat tulang belakang sulit untuk mempertahankan lekukan alaminya.
- Selama musim panas, tidur di lantai yang dingin mungkin terasa nyaman, tetapi selama musim dingin, lantai yang dingin dapat dengan cepat mengurangi panas tubuh, ini membuat kamu merasa lebih dingin dari biasanya.
Siapa yang harus menghindari tidur di lantai?
Dalam beberapa situasi, tidur di lantai mungkin tidak aman bagi seseorang, seperti orang yang mudah merasa kedinginan, orang yang memiliki mobilitas terbatas, atau orang yang sudah lanjut usia.
Bolehkah wanita hamil tidur di lantai?
Tidur di lantai selama kehamilan umumnya dianggap aman. Banyak wanita hamil merasa paling nyaman ketika mereka tidur di lantai. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum tidur di lantai saat hamil.
Sekadar catatan, banyak orang percaya bahwa tidur di lantai dapat membantu meringankan sakit punggung dan postur tubuh, meskipun penelitian belum membuktikannya.
Tidur di lantai mungkin tidak ideal untuk orang dengan kondisi kesehatan kronis atau mobilitas terbatas. Dokter kamu dapat membantu menentukan apakah praktik ini aman untuk bagi kamu.
Tradisi Tidur di Lantai
Tradisi tidur di lantai telah ada sejak zaman prasejarah ketika manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul dan belum memiliki perabotan yang cukup untuk tidur di atas ranjang atau tempat tidur yang empuk. Manusia pada waktu itu tidur di atas lantai menggunakan daun atau dedaunan sebagai alas tidur.
Tradisi tidur di lantai juga berkembang di beberapa budaya dan negara sebagai bagian dari gaya hidup yang sederhana dan terkait dengan konsep keseimbangan tubuh dan alam.
Di Jepang, misalnya, tradisi tidur di atas lantai dikenal sebagai “futon” dan merupakan bagian dari budaya yang sangat dihargai. Di sana, tempat tidur dibentuk oleh rangkaian bantal dan selimut yang disebut “shikibuton” yang diletakkan langsung di atas tatami, yaitu lantai yang terbuat dari jerami yang dikompresi dan diletakkan di atas papan kayu.
Di beberapa budaya lain, tradisi tidur di lantai juga dilakukan sebagai bagian dari upacara keagamaan atau spiritual. Contohnya, di India, tidur di lantai dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap bumi dan juga dipraktikkan dalam beberapa ritual agama Hindu.