Matawanita.net – Ketika bertambahnya usia, kita mesti hindari osteoporosis, yaitu gejala faktor usia seperti badan pegal, cepat lelah, tulang sendi kaku, dan berkurangnya kepadatan tulang kian terasa.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki berusia lebih dari 50 tahun mengalami osteoporosis, serta diperkirakan 2 dari 5 penduduk Indonesia juga berisiko terkena osteoporosis.
Bahkan pada tahun 2050, pria dan wanita lebih dari 50 tahun (paling berisiko untuk osteoporosis) akan menjadi 1/3 dari total penduduk Indonesia. Osteoporosis dapat menyerang siapa saja terutama dewasa dan lansia.
Dalam laman Mayo Clinic, osteoporosis merupakan penyakit penurunan massa tulang yang tersembunyi (silent disease) di mana tanda dan gejalanya tidak disadari. Penyakit ini bisa dikatakan “silent disease” karena pasien biasanya tidak merasakan keluhan apapun, hingga suatu saat bisa terjadi patah tulang dan penurunan kualitas hidup.
Namun osteoporosis sebenarnya bisa ditangani melalui pola hidup sehat, konsumsi nutrisi tepat, olahraga yang sesuai, serta deteksi sedini mungkin. Masyarakat mulai memperbaiki gaya hidup dan juga pola makan.
Konsumsilah nutrisi yang tepat dan seimbang, misalnya makan makanan yang cukup mengandung protein, vitamin dan mineral seperti kalsium, magnesium, vitamin D, serta makanan yang kaya antioksidan seperti buah zaitun. Makanan bergizi seimbang ini harus ada dalam menu harian kita setiap harinya mulai dari usia muda sampai usia lanjut.
Selain itu, ekstrak buah zaitun juga merupakan antioksidan alami yang 4x lebih kuat dari Vitamin C. Antioksidan dalam ekstrak buah zaitun juga dapat melindungi sel tubuh dari stres oksidatif, mencegah terjadi oksidasi LDL cholesterol, dan mengurangi potensi terjadinya penyumbatan aliran darah.
Selain nutrisi setiap hari yang perlu diperhatikan, salah satu cara terbaik untuk memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis adalah dengan berolahraga secara teratur.
Osteoporosis merupakan kondisi yang ditandai dengan kerapuhan dan penurunan kepadatan tulang yang dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Risiko osteoporosis dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, genetik, dan gaya hidup.
Berikut adalah beberapa faktor risiko hindari osteoporosis:
- Usia Semakin tua usia seseorang, semakin besar risiko terkena osteoporosis.
- Jenis kelamin Perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibandingkan dengan laki-laki, terutama setelah masa menopause.
- Genetik Risiko terkena osteoporosis dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan riwayat keluarga.
- Kurangnya aktivitas fisik Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kepadatan tulang menurun dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Kekurangan nutrisi Kekurangan kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
- Konsumsi alkohol dan merokok Konsumsi alkohol dan merokok dapat merusak kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Penggunaan obat-obatan tertentu Beberapa obat-obatan seperti kortikosteroid dapat meningkatkan risiko osteoporosis jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Pencegahan osteoporosis meliputi pola makan sehat dengan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, olahraga teratur, dan menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebih.
Apabila seseorang memiliki faktor risiko osteoporosis yang tinggi, maka perlu melakukan skrining dan pemeriksaan densitometri tulang untuk mendeteksi risiko osteoporosis dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari osteoporosis:
- Konsumsi makanan kaya kalsium: Kalsium adalah mineral yang penting untuk kesehatan tulang. Konsumsi makanan seperti susu, yoghurt, keju, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium Anda.
- Konsumsi makanan yang kaya vitamin D: Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Makanan yang kaya vitamin D antara lain ikan salmon, tuna, sarden, dan produk susu yang diperkaya dengan vitamin D.
- Lakukan olahraga secara teratur: Olahraga berat, seperti berjalan kaki, lari, atau angkat beban, dapat membantu membangun dan memperkuat tulang Anda.
- Hindari merokok: Merokok dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Kurangi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengurangi kepadatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
- Dapatkan cukup vitamin K: Vitamin K diperlukan untuk mengaktifkan protein yang membantu membangun tulang. Makanan yang kaya vitamin K antara lain bayam, brokoli, kol, dan kubis.
- Periksa kadar kalsium dan vitamin D dalam tubuh Anda: Jika Anda memiliki kadar kalsium atau vitamin D yang rendah, dokter Anda dapat merekomendasikan suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan harian Anda.
- Periksa faktor risiko: Jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, seperti riwayat keluarga atau menopause dini, bicarakan dengan dokter Anda tentang langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk Anda.