Matawanita.net – Sebuah kejadian apes dialami sebuah pasangan yang tengah memesan sup, tapi mereka menemukan bangkai tikus di dalam makanannya itu di salah satu restoran Korea.
Pasangan itu langsung kehilangan nafsu makan setelha menemukan bangkai tikus.
Penemuan bangkai tikus di dalam makanan menjadi pengalaman yang membuat trauma. Diketahui, seorang wanita itu bernama Eunice Lucero-Lee.
Dilansir dari NYPost (20/3/2023), Eunice dan suami yang tinggal di New York, memesan sup yang ada di restoran Gammeeok di Manhattan.
“Kita memesan sogogi gukbap, itu jenis sup sapi khas Korea Selatan,” kata Eunice.
Awalnya memang tidak ada yang aneh dengan sup yang mereka pesan. Namun, ketika ia akan menyantapnya di rumah, ia terkejut menemukan seekor tikus yang sudah mati di dalam supnya.
“Kami sudah langganan di restoran ini selama bertahun-tahun, dan mendukung kuliner Asia. Saya hanya ingin orang lebih waspada, dan pihak restoran agar bertanggung jawab,” tambahnya.
Eunice menambahkan bahwa restoran Gammeeok memiliki rating C untuk kesehatan dan kebersihan restoran dari pemerintah.
Atas insiden yang tidak mengenakkan itu, akhirnya Eunice pun memutuskan untuk menuntut perusahaan tersebut. Inspeksi kesehatan pun dilakukan di restoran itu, dan hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa pelanggaran yang di bawah standard kebersihan.
Seperti meja untuk menyiapkan makanan tidak dibersihkan secara menyeluruh. Begitu juga dengan alat-alat makan untuk menyajikan makanan, semuanya tak dicuci dengan bersih atau disanitasi.
Terlihat juga, peralatan masak tidak dilapisi hingga beresiko terkena kontaminasi bakteri dan kotoran. Menanggapi hal ini pihak restoran langsung mengeluarkan pernyataan mereka. Pihak Gammeeok merasa tuduhan Eunice tidak masuk akal.
“Restoran kami buka selama 24 jam, dan ada 3-4 orang yang bertugas di dapur. Seperti yang terlihat di video, tidak mungkin ada seekor tikus yang loncat ke dalam makanan yang tengah dimasak di api panas,” bantah perwakilan dari Gammeeok.
“Ketika kami mengemas sup, kami menuangkan empat kali kuah sup dari sendok, sementara staff yang lain memperhatikan makanan itu. Jika ada bangkai tikus sebesar itu, tidak mungkin kami biarkan begitu saja. Kami memiliki bukti video rekaman di dapur, dan sudah kami cek, ternyata memang tidak ada masalah,” tambah Gammeeok.
Sebelumnya Eunice dan pasangannya juga pernah menuliskan sebuah ulasan buruk, setelah menemukan serangga di makanan mereka di restoran yang sama. Namun, ulasan itu kini dihapus.
Sampai sekarang kasus penemuan tikus di dalam sup ini masih terus bergulir. Sebelumnya banyak kisah serupa, di mana konsumen menemukan bangkai tikus di makanan mereka.
Untuk diketahui, memakan tikus dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena hewan pengerat ini dapat membawa berbagai penyakit dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan gangguan kesehatan.
Beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh tikus yaitu bisa melalui air liur, air seni, atau feses mereka antara lain seperti dikutip dari berbagai sumber:
- Leptospirosis: penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan dapat menyebabkan demam, sakit kepala, mual, muntah, dan sakit otot.
- Hantavirus: penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat menyebar melalui udara dan dapat menyebabkan demam, sakit kepala, batuk, dan sesak napas.
- Salmonella: bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan gejala yang terkait, seperti diare, mual, dan muntah.
Selain itu, memakan tikus juga dapat berbahaya karena tikus sering terpapar bahan kimia seperti pestisida dan racun tikus yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi.
Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk memakan tikus dan penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar untuk mencegah keberadaan tikus dan penyebaran penyakit yang dapat ditularkan oleh mereka.
Daging ayam dan daging tikus sangat berbeda dalam hal nutrisi, rasa, dan kandungan bakteri dan penyakit.
Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang populer dan lebih umum dikonsumsi oleh manusia. Daging ayam kaya akan protein, vitamin B kompleks, fosfor, dan selenium. Ayam juga memiliki kadar lemak yang lebih rendah daripada daging merah seperti daging sapi atau babi.
Sementara itu, daging tikus tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi manusia dan bukan pilihan yang sehat untuk dimakan.