Matawanita.net – Puasa Ramadan merupakan sebuah perayaan yang mencakup lebih dari sekadar makanan. Ini adalah waktu untuk pengembangan spiritual, untuk kembali berhubungan dengan agama, dan untuk bersikap baik dan berbelas kasih kepada orang lain.
Untuk berkonsentrasi pada batin Anda, bukan pada makanan atau minuman, Anda juga bisa puasa ramadan selama 30 hari dari matahari terbit hingga terbenam.
Masuk bulan puasa Ramadan dan persiapan ‘iftari’ dalam pikiran, sangat penting untuk memikirkan cara terbaik untuk mendukung penderita diabetes dan mereka yang merawatnya dalam merayakan hari raya ini.
Menjalani puasa dapat menjadi tantangan karena memerlukan perubahan yang signifikan dalam rutinitas dan gaya hidup, yang dapat menyulitkan penderita diabetes untuk mempertahankan kadar gula darah normal sepanjang hari.
Untuk memahami segala risiko dan memiliki strategi untuk mengelola diabetes Anda seefektif mungkin, akan sangat membantu jika Anda berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum berpuasa.
Dr Shehla Shaikh, Konsultan Ahli Endokrinologi, Rumah Sakit Saifee, Mumbai mengatakan “Bagi penderita diabetes yang terkontrol, ada beberapa langkah yang dapat mereka lakukan untuk mengelola kadar gula mereka, terutama saat berpuasa dalam waktu yang lama selama bulan Ramadan. Ada beberapa kebiasaan makan sehat yang harus diikuti oleh orang-orang selama periode antara ‘sahur’ dan ‘berbuka puasa’. Jangan lupa untuk memonitor gula darah Anda selama berpuasa; Anda dapat melakukannya dengan mudah saat dalam perjalanan karena sekarang tersedia pilihan alat Pemantauan Glukosa Kontinu (Continuous Glucose Monitoring/CGM) selain alat pengukur glukosa darah konvensional yang memerlukan penusukan jari. Mengikuti saran dokter juga penting untuk memahami perubahan apa pun yang diperlukan terkait pengobatan mereka,”katanya seperti dikutip dari The Statesman.
Dalam hal mengelola diabetes saat berpuasa, menggunakan metrik seperti rentang waktu melalui monitor CGM bisa sangat bermanfaat. Proporsi waktu di mana kadar glukosa darah seseorang berada dalam kisaran tertentu (biasanya 70 hingga 180 mg/dl) dikenal sebagai time in range.
Jangka waktu yang lebih lama dalam kisaran target terkait dengan pemeriksaan gula darah yang lebih sering, yang dapat membantu Anda mempertahankan regulasi glukosa yang lebih baik dan menurunkan risiko terkena masalah kesehatan jangka panjang.
Anda harus mencoba untuk berada dalam kisaran target selama kurang lebih 17 dari 24 jam setiap hari. Selain itu, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu diperhatikan oleh penderita diabetes selama menjalankan ibadah puasa.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengelola diabetes Anda selama puasa ramadan:
Makanlah makanan Sehri (sahur) yang meningkatkan energi: Sertakan lebih banyak makanan bertepung kaya serat yang melepaskan energi secara perlahan, mulai dari gandum dan roti multigrain hingga nasi merah atau basmati, bersama dengan sayuran, kacang-kacangan (dal), dan banyak lagi.
Anda juga dapat mengonsumsi protein seperti ikan, tahu, dan kacang-kacangan untuk mendapatkan energi. Minum banyak cairan, tetapi hindari minuman manis atau berkafein tinggi seperti kopi, minuman ringan, dan lainnya.
- Pantau kadar gula darah secara teratur
Memeriksa kadar glukosa Anda lebih sering adalah suatu keharusan, dan ada lebih banyak cara untuk melakukannya di rumah Anda sendiri. Perangkat yang dapat dikenakan untuk Pemantauan Glukosa Kontinu (Continuous Glucose Monitoring/CGM), seperti FreeStyle Libre, memberikan pilihan sederhana bagi penderita diabetes untuk mengakses pembacaan dan tren glukosa secara waktu nyata, misalnya saat Anda berpuasa atau saat berbuka puasa.
Ini semua sambil menghindari rasa sakit akibat tusukan jarum yang biasa terjadi pada opsi pengujian glukosa tradisional.
- Mengisi ulang dengan benar saat berbuka puasa
Berbuka puasa secara tradisional dilakukan dengan kurma dan susu, yang dapat Anda ikuti dengan karbohidrat kompleks. Pastikan Anda juga menghidrasi diri Anda. Konsumsilah makanan manis dan makanan yang digoreng atau berminyak dalam jumlah sedang, karena dapat memengaruhi kesehatan Anda. Buah sebelum tidur juga dapat membantu menjaga kadar gula hingga pagi hari.
- Ikuti rutinitas olahraga ringan
Pertahankan aktivitas fisik tetapi kurangi intensitasnya untuk menghindari pengerahan tenaga ekstra. Anda dapat mencoba olahraga sederhana, berjalan kaki, atau yoga. Latihan ketahanan juga dapat membantu Anda menghindari kehilangan otot dan membangun kekuatan saat ini.
- Tidur nyenyak
Jam tidur yang cukup – dengan kualitas yang baik – adalah kunci kesehatan dan kebugaran yang baik. Terutama selama bulan Ramadan, saat sahur adalah kunci untuk mempertahankan energi Anda, tidur yang cukup adalah kuncinya.
Hal ini juga membantu menghindari kurang tidur, yang dapat berdampak pada rasa lapar. Hal ini juga dapat mendukung metabolisme dan membantu mengatur kadar glukosa darah, yang sangat penting dalam mengelola diabetes.
Selain mengikuti saran-saran ini, penderita diabetes harus waspada terhadap tren hiperglikemia atau hipoglikemia yang mengkhawatirkan dan mengambil tindakan cepat. Kuncinya adalah menyusun strategi tentang apa yang harus dilakukan jika kadar gula darah Anda terlalu tinggi atau rendah selama, sebelum, atau setelah berpuasa.
Penting juga untuk mengikuti rekomendasi dokter Anda tentang cara menjaga kadar gula darah Anda dalam kisaran yang ditargetkan, setidaknya selama 75 persen dari waktu yang ditentukan, bahkan ketika Anda berpuasa.
Memiliki strategi yang tepat dapat membantu Anda mengelola kesehatan Anda selama Ramadan, meskipun beberapa penderita diabetes memilih untuk berpuasa selama bulan suci ini.