Sujud dalam sholat adalah salah satu gerakan penting yang dilakukan oleh seorang muslim saat menunaikan ibadah sholat.
Sujud merupakan gerakan menghadapkan wajah ke lantai, dengan tangan dan kaki juga menyentuh lantai, yang dilakukan dua kali setiap rakaat sholat.
Seorang pakar hipnoterapi klinis dr Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP mengatakan posisi sujud dalam sholat membantu mengalirkan darah berisi nutrisi lebih deras ke berbagai bagian otak termasuk prefrontal korteks.
Prefrontal korteks merupakan bagian otak yang terletak di bagian depan lobus frontal dan bertanggung jawab dalam berbagai perilaku kompleks termasuk perencanaan serta sangat berkontribusi pada pengembangan kepribadian seseorang.
Secara makna, sujud dalam sholat memiliki arti simbolis dan spiritual yang penting bagi seorang muslim.
Beberapa makna sujud dalam sholat antara lain:
- Menghambakan diri pada Allah: Sujud adalah bentuk penghambaan dan kesetiaan kepada Allah, karena dengan sujud seorang muslim mengakui dan memperlihatkan bahwa dirinya benar-benar tunduk dan patuh kepada-Nya.
- Menyucikan diri: Sujud adalah bentuk pembersihan dan penyucian diri, karena dengan sujud seorang muslim membersihkan wajah dan anggota tubuh yang menyentuh lantai dari kotoran dan debu, sehingga merasa lebih bersih dan suci.
- Meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah: Sujud juga memiliki makna sebagai bentuk perenungan dan penghormatan atas kebesaran Allah, karena dengan sujud seorang muslim mengakui dan memperlihatkan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Besar dan layak untuk disembah.
- Meningkatkan kualitas sholat: Sujud juga merupakan bagian dari gerakan sholat yang mengatur dan memperbaiki kualitas sholat seorang muslim. Dengan melakukan sujud, seorang muslim diharapkan dapat memfokuskan pikirannya pada Allah dan meningkatkan kekhusyukan dalam sholatnya.
Dengan demikian, sujud dalam sholat memiliki makna yang sangat penting bagi seorang muslim sebagai bentuk penghambaan, penyucian diri, perenungan dan penghormatan atas kebesaran Allah, serta memperbaiki kualitas sholatnya.
Tak hanya itu, sambung Aisah yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Rehabilitasi Sosial Narkoba Indonesia (AIRI) itu dalam Webinar Ramadhan 2023 bertema “Pesan Utama Adanya Ramadhan Bagi Umatnya”, Senin, sujud atau posisi meletakkan dahi di tanah juga mengalirkan darah pada lobus parietal.
Bagian otak ini berada di belakang lobus frontal dan berfungsi mengendalikan sensasi seperti sentuhan, tekanan, nyeri, suhu dan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah.
“Menurut ilmu saraf di sini lokasi ilmu, keterampilan (bagian depan otak) dan saat sujud ini darah yang jarang ke arah sini akan deras ke sini untuk memberi nutrisi, vitamin dan sebagainya. Kemudian pada bagian lobus periotalis ada lokasi watak dan bakat itu kalau sujud darah akan ke sini,” kata dia.
Lebih lanjut, pada mereka yang tak bisa melakukan sujud saat shalat, maka dapat melakukannya dengan posisi duduk dengan punggung agak menunduk.
“Karena kalau di posisi duduk maupun berdiri darah yang mengalir ke daerah tersebut tidak deras. Inilah mengapa para ilmuwan mengatakan luar biasa posisi sujud ini walaupun enggak perlu 24 jam tetapi beberapa detik, menit,” kata Aisah.
Sebuah studi percontohan dalam Basic and Clinical Neuroscience tahun 2019 menunjukkan sujud dengan menghadap kiblat selama 10 detik memiliki efek pada aktivitas otak.
“Di Ramadhan, tentu sujud kita lebih banyak dari bulan-bulan lainnya, walaupun setelah Ramadhan kita tetap diminta kurikulum Ramadhan ikut lagi. Kalaupun lupa, di Ramadhan berikutnya diperkuat lagi,” kata dia.
Ketika seorang muslim melakukan sujud dalam sholat, posisi tubuhnya mengalami perubahan sehingga aliran darah di tubuh juga mengalami perubahan. Posisi sujud yang menghadapkan wajah ke lantai dan menyentuhkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut dan ujung kaki ke lantai menyebabkan beberapa perubahan pada aliran darah di tubuh.
Beberapa perubahan aliran darah yang terjadi ketika sujud antara lain:
- Aliran darah ke kepala meningkat: Karena posisi kepala yang lebih rendah dari jantung, ketika melakukan sujud, aliran darah ke kepala meningkat sehingga membantu meningkatkan pasokan oksigen ke otak.
- Aliran darah ke jantung meningkat: Saat melakukan sujud, posisi tubuh yang rendah dan menyentuh lantai, akan meningkatkan tekanan pada dada dan abdomen sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Aliran darah ke organ perut meningkat: Saat melakukan sujud, tekanan pada organ perut meningkat, sehingga aliran darah ke organ-organ perut seperti lambung, usus, dan hati juga meningkat.
- Tekanan darah sementara meningkat: Pada beberapa orang, tekanan darah dapat meningkat sementara ketika melakukan sujud karena perubahan posisi tubuh.
Namun, perubahan aliran darah ketika sujud ini biasanya bersifat sementara dan tidak membahayakan kesehatan, kecuali pada orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu seperti hipertensi atau gangguan jantung. Oleh karena itu, sebaiknya seorang muslim yang memiliki masalah kesehatan tertentu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan sholat agar dapat mengatur posisi tubuh dan gerakan sholat yang tepat.