Matawanita.net – Ketika puasa Ramadhan, seseorang berhenti makan dan minum saat waktu imsak, dan secara tidak langsung bisa mengontrol apa yang dikonsumsi.
Meski begitu, ada juga yang mengeluhkan mengapa saat puasa ramadhan justru berat badan naik atau bertambah?
Hal ini umum kita dengar saat berkumpul dengan teman atau keluarga. Menurut Dr Ulul Albab, SpOG Sekjen PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kalau berat badan naik efek dari apa yang dikonsumsi berlebih-lebihan (kalori berlebih).
Menurutnya tidak sahur, bukanlah pilihan tepat untuk ingin menurunkan berat badan. Justru saat sahur kamu bisa memenuhi kebutuhan tubuh untuk seharian.
“kalau kalori yang masuk lebih banyak tentu hasil akhirnya BB nambah. Perhatikan jangan skip sahur, itu sama saja Anda ingin kurus nggak sarapan, yang bikin gemuk bukan makanan utama tapi tetek bengeknya,” jelas dr Ulul dalam Media Briefing IDI.
Alhasil, ia mendorong agar setiap orang melakukan sahur saya berpuasa. Menurutnya, pemicu BB naik ada pada yang dikonsumsi saat berbuka puasa berlebihan.
“Nggak usah takut sahur dengan menu lengkap. Yang jadi problem besar itu takjil kalori tinggi, misal bakwan goreng,” imbuh dr Ulul.
Untuk mewujudkan hidup sehat selama puasa Ramadhan, Ketua Satgas Covid-19 ikatan dokter indonesia (IDI) dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan waktu tepat berhenti merokok.
Selain berhenti merokok, juga memberikan beberapa langkah mulai dari makan gizi seimbang. Kemudian, tidak lupa mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur.
Ditambah, pahami asupan air minum serta tidak lupa untuk berolahraga dan menjaga waktu tidur.
“Minumlah air dengan jumlah yang cukup agar kebutuhan cairan terpenuhi agar imunitas tetap terjaga. Olahraga dapat dilakukan sekitar 30 menit atau selama tubuh bisa mentoleransi dan tetap menjaga waktu tidur yang cukup,” jelas dr Erlina.
Puasa Ramadan sebenarnya dapat menyebabkan penurunan berat badan pada beberapa orang, terutama jika mereka mengurangi asupan makanan yang berlebihan selama waktu berbuka puasa dan sahur. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi apakah seseorang akan kehilangan berat badan selama puasa Ramadan atau tidak.
Pertama, jika seseorang mengonsumsi makanan yang berlebihan selama waktu berbuka puasa dan sahur, maka mereka mungkin tidak kehilangan berat badan selama Ramadan. Banyak orang cenderung makan lebih banyak selama waktu berbuka puasa, sehingga mereka mengonsumsi kalori yang lebih banyak dari biasanya dalam satu hari. Hal ini dapat mengimbangi atau bahkan melampaui kalori yang hilang selama berpuasa di siang hari.
Kedua, selama puasa Ramadan, tubuh cenderung memperlambat metabolisme untuk menghemat energi. Ini dapat membuat lebih sulit untuk kehilangan berat badan. Selain itu, ketika tubuh mengalami penurunan kalori yang tajam selama puasa, tubuh dapat merespons dengan memperlambat laju metabolisme sebagai mekanisme pertahanan untuk menjaga kestabilan berat badan.
Terakhir, selama bulan puasa, seseorang mungkin kurang aktif secara fisik karena kurangnya energi dan kelelahan akibat berpuasa. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat mengurangi jumlah kalori yang dibakar dalam sehari dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk kehilangan berat badan.
Secara keseluruhan, apakah seseorang kehilangan atau tidak kehilangan berat badan selama puasa Ramadan sangat tergantung pada faktor-faktor di atas. Jika seseorang ingin mencapai tujuan penurunan berat badan selama Ramadan, maka mereka harus memastikan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama waktu berbuka puasa dan sahur, tetap aktif secara fisik, dan memperhatikan kalori yang masuk dan keluar setiap hari.
Berikut beberapa tips yang dapat membantu menurunkan berat badan selama puasa Ramadan:
- Pilih makanan yang sehat dan bergizi saat berbuka puasa dan sahur. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung serat dan protein tinggi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging tanpa lemak. Hindari makanan yang digoreng, berlemak, atau mengandung gula tambahan.
- Batasi asupan kalori dengan memperhatikan ukuran porsi makanan. Cobalah untuk menghindari makan berlebihan saat berbuka puasa dan sahur, dan pastikan untuk tidak melewatkan sahur. Jangan lupa untuk minum air yang cukup untuk menjaga diri tetap terhidrasi.
- Tetap aktif selama puasa dengan melakukan latihan ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga. Hal ini dapat membantu membakar kalori dan meningkatkan metabolisme tubuh.
- Jangan mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka puasa, seperti minuman bersoda, es krim, atau kue manis. Sebaliknya, pilih buah-buahan segar atau yogurt tanpa gula.
- Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi kafein, seperti kopi atau teh, karena kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat Anda merasa lebih lapar.
- Ingatlah bahwa puasa Ramadan bukan alasan untuk tidak memperhatikan kesehatan Anda. Pastikan untuk tetap memperhatikan nutrisi yang tepat dan mengikuti rutinitas olahraga Anda untuk menjaga kesehatan Anda tetap optimal.
Dengan mengikuti tips di atas dan memperhatikan asupan makanan dan aktivitas fisik selama Ramadan, Anda dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu atau sedang hamil, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai puasa Ramadan atau mengubah pola makan dan olahraga Anda.