Matawanita.net – Hipertensi atau tekanan darah tinggi pada anak muda merupakan kondisi medis yang jarang terjadi, namun dapat berbahaya jika tidak diobati.
Hipertensi pada anak muda dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, konsumsi garam yang berlebihan, dan faktor lingkungan lainnya.
Guru Besar bidang ilmu kesehatan anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof DR Dr Partini P. Trihono, Sp.A(K) mengatakan hipertensi pada remaja dipengaruhi salah satunya oleh faktor gaya hidup termasuk kurang bergerak.
“Anak sekarang mungkin jarang berolahraga, kurang beraktivitas, banyak duduk main gawai,” kata dia dalam sebuah seminar daring, Kamis.
Dia mengatakan selain kurang bergerak, mereka juga tak cukup tidur misalnya karena bergadang bermain gawai dan terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein.
Dari sisi pola makan, sebagian mereka juga ada yang sudah mulai merokok, konsumsi minuman beralkohol dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi tetapi tinggi lemak dan garam seperti junk food serta makanan olahan.
“Junk food selain mengandung lemak juga asupan garamnya tinggi, juga makanan yang diolah seperti keripik-keripik yang tinggi garam, makanan-makanan yang ditambahkan bumbu penyedap,” sebut Partini.
Mengenai jumlah garam yang disarankan, literatur kesehatan menyebutkan asupan anak usia 11 tahun dan di atas itu seharusnya tidak lebih dari enam gram per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan anak baru bisa mendapatkan asupan garam selain dari ASI saat berusia di atas enam bulan dengan jumlah kira-kira sejumput dalam sehari.
“Anak di bawah enam bulan tidak boleh ditambahkan garam ke dalam makanan karena sudah cukup mendapatkan garam dari ASI dan susu formula yang dikonsumsi,” kata Partini.
Oleh karena itu, guna mencegah anak dan remaja terkena hipertensi, maka perlu ada pembatasan asupan garam, lemak dan karbohidrat pada menu makanan mereka. Cara ini juga berperan agar mereka tidak mengalami kelebihan berat badan dan bahkan menjadi obesitas.
Anak-anak dan remaja disarankan mengonsumsi makanan yang sehat termasuk mengandung banyak serat seperti sayuran dan buahan, serta membatasi pemakaian bumbu masak yang banyak memakai natrium.
Selain makanan, aktivitas fisik dan kecukupan tidur mereka pun perlu diperhatikan. Kemudian, khusus anak yang sudah besar sebaiknya membatasi kopi, menghindari minuman beralkohol dan rokok.
“Kopi bukannya tidak boleh samasekali. Kafein bisa menyebabkan anak terjaga, kurang tidur, mempengaruhi tekanan darah,” demikian pesan Partini.
Beberapa gejala yang mungkin muncul pada anak muda dengan hipertensi antara lain sakit kepala, pusing, sesak napas, penglihatan kabur, dan rasa lelah yang tidak normal. Namun, beberapa anak muda mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Untuk mencegah hipertensi pada anak muda, sebaiknya mengadopsi gaya hidup sehat seperti:
- Olahraga secara teratur dan rutin. Anak muda sebaiknya melakukan olahraga selama 30-60 menit setiap hari.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, sereal utuh, dan daging tanpa lemak.
- Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, seperti makanan cepat saji dan makanan yang digoreng.
- Membatasi konsumsi garam dalam makanan.
- Menjaga berat badan yang sehat dan normal.
- Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
- Menjaga pola tidur yang cukup.
Jika anak muda terdiagnosis dengan hipertensi, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah dan memberikan saran untuk mengadopsi gaya hidup yang sehat. Anak muda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk memantau tekanan darah dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah hipertensi:
- Menjaga berat badan yang sehat: Berat badan yang berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi. Mengurangi berat badan sebanyak 5-10% dari berat badan awal dapat menurunkan risiko hipertensi.
- Mengonsumsi makanan yang sehat: Makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan ikan dapat membantu mencegah hipertensi. Hindari makanan olahan, makanan tinggi garam, dan makanan tinggi lemak jenuh.
- Mengurangi konsumsi garam: Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Batasi konsumsi garam hingga kurang dari 2.3 gram per hari atau setara dengan setengah sendok teh.
- Olahraga secara teratur: Olahraga secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Lakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari, lima hari dalam seminggu.
- Menghindari alkohol dan merokok: Konsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko hipertensi.
- Mengurangi stres: Stres dapat meningkatkan tekanan darah. Coba teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pijat untuk mengurangi stres.
- Mengikuti pengobatan jika memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko hipertensi seperti diabetes atau penyakit ginjal.
Menerapkan gaya hidup sehat seperti di atas dapat membantu mencegah hipertensi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika kamu memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga atau memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa tekanan darah dan mendapatkan saran mengenai cara mencegah hipertensi secara lebih efektif.